kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Dunia dan IMF mendesak keringanan utang untuk negara miskin terdampak corona


Sabtu, 28 Maret 2020 / 09:41 WIB
Bank Dunia dan IMF mendesak keringanan utang untuk negara miskin terdampak corona
ILUSTRASI. FILE PHOTO: David Malpass, Under Secretary for International Affairs at the U.S. Department of the Treasury, gestures during the 2018 G20 Conference entitled 'The G20 Agenda Under the Argentine Presidency', in Buenos Aires, Argentina, March 18, 2018. REUT


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Kepala Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan negara-negara miskin dan berkembang butuh keringanan utang akibat terkena pandemi virus corona. Untuk itu, kreditor resmi bilateral harus memainkan peran utama agar hal ini dapat terwujud.

IMF dan Bank Dunia telah meluncurkan program darurat untuk menawarkan hibah dan pinjaman kepada negara-negara anggota, dengan fokus besar pada negara-negara berkembang dan pasar negara berkembang.

Dimana beberapa di antara negara tersebut sudah dalam kesulitan utang.

Baca Juga: Lembaga internasional siapkan dana bantu negara tangani corona

Negara-negara tersebut juga telah meminta kreditor bilateral resmi untuk segera memberikan keringanan utang kepada negara-negara termiskin di dunia.

"Negara-negara miskin akan menerima pukulan paling berat, terutama yang sudah terlilit hutang sebelum krisis," kata presiden Bank Dunia, David Malpass, kepada Komite Moneter dan Keuangan Internasional, panitia pengarah IMF seperti dilansir Reuters, Sabtu (28/3).

“Banyak negara akan membutuhkan keringanan hutang. Ini adalah satu-satunya cara mereka dapat memusatkan sumber daya baru apa pun untuk memerangi pandemi dan konsekuensi ekonomi dan sosialnya, ”katanya, menurut teks pernyataannya.

Malpass mengatakan, bank itu telah melakukan operasi darurat di 60 negara, dan dewannya mempertimbangkan 25 proyek pertama senilai hampir US$ 2 miliar di bawah fasilitas jalur cepat US$ 14 miliar untuk membantu mendanai kebutuhan perawatan kesehatan segera.

Baca Juga: Bank Dunia gelontorkan pinjaman US$ 300 juta untuk Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×