kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

Tantang Netflix, Paramount Skydance Tawarkan US$108,4 Miliar untuk Warner Bros


Senin, 08 Desember 2025 / 21:32 WIB
Tantang Netflix, Paramount Skydance Tawarkan US$108,4 Miliar untuk Warner Bros
ILUSTRASI. Paramount Skydance (PSKY.O) pada Senin meluncurkan tawaran agrefis senilai US$108,4 miliar untuk mengakuisisi Warner Bros Discovery (WBD.O).. REUTERS/Marcos Brindicci/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paramount Skydance (PSKY.O) pada Senin meluncurkan tawaran agrefis senilai US$108,4 miliar untuk mengakuisisi Warner Bros Discovery (WBD.O).

Langkah agresif ini berpotensi mengacaukan kesepakatan dengan Netflix dan menjadi upaya terakhir Paramount untuk menciptakan raksasa media yang mampu menantang dominasi pemain streaming global.

Sebelumnya, Netflix dinyatakan sebagai pemenang dalam perang penawaran selama berminggu-minggu melawan Paramount dan Comcast. Perusahaan streaming raksasa itu berhasil mengamankan kesepakatan ekuitas senilai US$72 miliar untuk unit TV, studio film, dan aset streaming milik Warner Bros Discovery.

Tawaran Paramount Berpeluang Picu Sorotan Antitrust

Tawaran Paramount bernilai US$82,7 miliar termasuk utang dan disertai biaya pembatalan (break-up fee) US$5,8 miliar dari Netflix. Kesepakatan ini diperkirakan akan menghadapi pengawasan antitrust kuat dari regulator AS.

Baca Juga: Trump Timbulkan Keraguan atas Merger US$72 Miliar Netflix–Warner Bros

Paramount diketahui telah mengajukan sejumlah penawaran sejak September, dengan ambisi membangun kekuatan hiburan yang mampu menantang Netflix serta perusahaan teknologi seperti Apple, yang semakin agresif masuk industri media. Namun, berbagai upaya tersebut berulang kali ditolak.

Dalam penawaran terbaru, Paramount menawarkan pembelian seluruh perusahaan senilai US$30 per saham, lebih tinggi dibanding tawaran Netflix yang nyaris US$28 per saham untuk sebagian aset.

Rekam Jejak Paramount dan Konflik dengan Manajemen Warner Bros

Paramount masih menjadi salah satu studio besar Hollywood, namun performa box office-nya tidak konsisten, dengan beberapa keberhasilan waralaba diselingi periode di mana portofolionya kalah dari Disney, Universal, dan Warner Bros di pasar AS.

Dalam surat kepada manajemen, Paramount mempertanyakan proses penjualan Warner Bros, menuding perusahaan telah mengabaikan proses lelang yang adil dan sejak awal menentukan Netflix sebagai pemenang.

Baca Juga: Merger Netflix dan Warner Bros Picu Monopsoni

Tuduhan tersebut mencuat setelah laporan yang menyebut manajemen Warner Bros menyebut kesepakatan dengan Netflix sebagai “slam dunk”, sembari mengkritik tawaran Paramount.

Analis: Paramount Punya Modal dan Dukungan Politik

Sejumlah analis melihat Paramount sebagai kandidat terbaik untuk mengakuisisi Warner Bros Discovery, mengingat dukungan finansial besar dari David Ellison, yang didukung ayahnya, Larry Ellison, pendiri Oracle sekaligus orang terkaya nomor dua di dunia, serta kedekatan dengan pemerintahan Trump.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Minggu bahwa kombinasi Netflix–Warner Bros berpotensi memicu kekhawatiran konsentrasi pasar, dan ia menegaskan akan ikut campur dalam keputusan.

Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Trump bertemu Ted Sarandos, co-CEO Netflix, pada pertengahan November dan menyampaikan bahwa Warner Bros harus dijual kepada penawar tertinggi.

Kekhawatiran Regulator dan Industri

Tawaran Netflix telah memicu kritik keras dari anggota parlemen bipartisan serta serikat pekerja Hollywood, dengan kekhawatiran bahwa merger akan menyebabkan PHK massal dan kenaikan harga bagi konsumen.

Baca Juga: Netflix Beli Warner Bros Discovery US$72 Miliar: Peta Hollywood Berubah

Menurut analis Morningstar, kombinasi kedua perusahaan akan memiliki tumpang tindih substansial, sementara pendapatan streaming gabungan kemungkinan turun, kecuali Netflix melipatgandakan harga atau mengoperasikan platform terpisah, dua opsi yang dianggap tidak realistis.

Untuk meredakan kekhawatiran antitrust, Sarandos menyatakan bahwa transaksi akan memberi nilai tambah bagi konsumen, pemegang saham, dan talenta, serta bahwa Netflix merasa sangat percaya diri dalam proses regulasi.

Strategi Netflix: Kuasai IP Premium dan Perluas Ekosistem

Analis menilai motivasi Netflix berasal dari dorongan untuk mengamankan kendali eksklusif jangka panjang atas intellectual property (IP) premium dan mengurangi ketergantungan pada studio eksternal saat perusahaan berekspansi ke gaming, hiburan live, dan ekosistem konsumen lebih luas.

Akses ke katalog IP Warner Bros Discovery akan memberi Netflix basis audiens besar, kredibilitas, dan potensi merchandising untuk ambisi gaming-nya sektor yang saat ini masih dalam tahap pembangunan konten dan pengenalan merek.

Selanjutnya: Trump Akan Teken Perintah Eksekutif Terkait Aturan Persetujuan AI Pekan Ini

Menarik Dibaca: Gangguan Mental Meningkat, Pahami Ciri-cirinya!


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×