Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan akuisisi senilai US$72 miliar antara Netflix dan Warner Bros Discovery memicu pemangkasan target harga saham oleh sejumlah analis Wall Street, menyusul peringatan dari Presiden AS Donald Trump mengenai potensi dominasi pasar dari entitas gabungan tersebut.
Aksi korporasi besar yang menyatukan layanan streaming terbesar di dunia, HBO Max, serta salah satu studio Hollywood terkemuka itu mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak.
Kritik muncul dari legislator bipartisan dan serikat pekerja, yang menilai akuisisi berisiko menimbulkan PHK massal dan kenaikan harga bagi konsumen.
Trump: "Market Share Bisa Jadi Masalah"
Berbicara di Kennedy Center pada Minggu, Trump menyatakan bahwa pangsa pasar yang membesar dari perusahaan gabungan “bisa menjadi masalah”, dan menegaskan bahwa dirinya akan terlibat dalam proses keputusan.
Baca Juga: Merger Netflix dan Warner Bros Picu Monopsoni
Sementara itu, Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, mengatakan kepada CNBC bahwa Departemen Kehakiman AS (DOJ) akan meninjau dampak merger ini dalam jangka waktu yang panjang.
Netflix Siap Bayar Penalti US$5,8 Miliar Jika Gagal Disetujui
Netflix menunjukkan keyakinan terhadap peluang persetujuan regulator dengan menyepakati biaya terminasi sebesar US$5,8 miliar apabila transaksi ini gagal disetujui.
Untuk meredakan kekhawatiran mengenai dominasi pasar, perusahaan diperkirakan akan berargumentasi bahwa pasar video online juga mencakup YouTube dan TikTok, dua platform besar dengan ratusan juta pengguna.
Namun, sebagian analis menilai hambatan regulasi tetap signifikan.
“Oposisi antitrust dapat menunda penyelesaian kesepakatan selama beberapa tahun, dan menimbulkan risiko ketidakpastian terhadap keberhasilan transaksi,” ujar analis Rosenblatt, Barton Crockett.
Baca Juga: Netflix Beli Warner Bros Discovery US$72 Miliar: Peta Hollywood Berubah
Serikat Pekerja Hollywood dan Paramount Skydance Kritik Kesepakatan
Serikat pekerja Hollywood mengkhawatirkan dampak konsentrasi pasar yang lebih besar, termasuk penurunan produksi film dan kenaikan biaya bagi konsumen.
Sementara itu, Paramount Skydance, pesaing dalam proses akuisisi, menyatakan bahwa proses lelang sebelumnya “berpihak”, membuka peluang terjadinya penawaran lebih tinggi atau upaya pengambilalihan yang agresif.
Analis juga menilai dinamika politik semakin kompleks karena Warner Bros Discovery menolak Paramount Skydance, sebuah studio dengan koneksi politik ke Trump, dan memilih Netflix sebagai mitra.
Setidaknya tiga broker menurunkan target harga saham Netflix, dengan konsensus median kini berada di level US$139, berdasarkan data LSEG.













