kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.806   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Bank of China Melirik Peluang Dedolarisasi di Benua Afrika


Rabu, 06 Desember 2023 / 10:18 WIB
Bank of China Melirik Peluang Dedolarisasi di Benua Afrika
ILUSTRASI. Uang dolar AS dan yuan Tiongkok.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Bank of China melirik peluang dedolarisasi di benua Afrika. Kantor cabangnya yang ada di Zambia saat ini mendorong yuan untuk digunakan dalam lebih banyak perdagangan dengan negara Afrika dan negara tetangganya.

Bank of China merupakan bank milik negara yang memiliki aset terbesar keempat di dunia. Saat ini mereka jadi satu-satunya bank Tiongkok di Zambia dan berfungsi sebagai fasilitas kliring.

Wakil Presiden Bank of China, Lin Jingzhen, mengungkapkan rencananya untuk memanfaatkan kehadiran mereka di Zambia untuk mempromosikan penggunaan Renminbi (RMB), nama resmi yuan Tiongkok, di kawasan tersebut.

Baca Juga: Pesan Presiden Taiwan kepada Rakyatnya Jelang Pemilu, Singgung Nasib Hong Kong

Lin berharap mata uang yuan bisa semakin populer dalam perdagangan bilateral dan kegiatan ekonomi di Afrika.

"Kami akan dengan sungguh-sungguh bertindak sesuai tanggung jawab kami dan memanfaatkan peran kami di Zambia untuk mendukung negara-negara Afrika lainnya dalam menyediakan layanan dan produk holistik terkait RMB dan untuk mempromosikan penggunaan RMB dalam perdagangan bilateral dan kegiatan ekonomi," kata Lin, dikutip Bloomberg.

Tiongkok sukses jadi pelopor tren dedolarisasi, terutama di negara-negara yang berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Tiongkok juga memiliki kepentingan besar dalam rantai pasokan di Afrika.

Baca Juga: Moody's Pangkas Outlook Utang China, Alasan Pertumbuhan Rendah dan Properti Berisiko

Zambia jadi negara yang menarik karena merupakan produsen tembaga terbesar kedua di Afrika dan terbesar ketujuh di dunia, sementara Tiongkok adalah konsumen tembaga terbesar di dunia.

Pada bulan Juni lalu, Tiongkok membantu Zambia mencapai kesepakatan untuk merestrukturisasi utang kepada pemerintah asing sebesar US$6,3 miliar. Kedekatan ini sepertinya akan benar-benar digunakan Tiongkok untuk mempromosikan penggunaan yuan.

Sebelum Zambia, awal tahun ini Mesir menerbitkan obligasi dalam mata uang yuan untuk pertama kalinya, menjadi salah satu langkah awal Tiongkok menyebarkan yuan di Afrika.

Tiongkok juga telah menandatangani berbagai perjanjian pertukaran mata uang dengan negara-negara seperti Argentina dan Arab Saudi, membuat yuan semakin populer di level global.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×