kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.535   -66,71   -0,78%
  • KOMPAS100 1.179   -14,18   -1,19%
  • LQ45 852   -13,19   -1,53%
  • ISSI 302   -1,97   -0,65%
  • IDX30 440   -6,15   -1,38%
  • IDXHIDIV20 507   -8,06   -1,56%
  • IDX80 132   -1,83   -1,37%
  • IDXV30 137   -1,25   -0,91%
  • IDXQ30 140   -2,64   -1,85%

Bank of England Ingatkan Risiko Bubble AI Jika Pasar Melampaui Imbal Hasil


Kamis, 06 November 2025 / 20:56 WIB
Bank of England Ingatkan Risiko Bubble AI Jika Pasar Melampaui Imbal Hasil
ILUSTRASI. Gubernur Bank of England, Andrew Bailey. Alastair Grant/Pool via REUTERS/


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan bahwa kemungkinan adanya gelembung (bubble) yang dipicu oleh kecerdasan buatan di pasar, terlepas dari peningkatan produktivitas yang besar yang kemungkinan akan dihasilkan oleh teknologi tersebut.

Mengutip Reuters, Kamis (6/11/2025), berbicara setelah bank sentral mempertahankan suku bunga, Bailey mengatakan ada ketidakpastian seputar imbal hasil AI di masa depan, tetapi tidak terlalu terkait dengan potensinya.

"Tentu saja, sangat mungkin dan sangat konsisten bahwa AI bisa menjadi penggerak besar berikutnya dalam hal produktivitas," katanya. "Pandangan saya pribadi, saya pikir, lebih mungkin daripada tidak, kemungkinan besar begitu.

Baca Juga: Bank of England Diprediksi Tahan Suku Bunga, Pasar Masih Buka Peluang Pemangkasan

"Tetapi kita masih harus menempuh jalan yang cukup panjang untuk benar-benar melihat buktinya." 

Pada saat yang sama, kita bisa saja mengalami gelembung, karena jelas pasar sedang memperkirakan aliran imbal hasil di masa mendatang dari hal ini, dan itu masih belum pasti. "Jadi, Anda tahu, kedua hal itu bukannya tidak konsisten."

Dalam laporan kebijakan moneter yang menyertai keputusan suku bunga, bank sentral mengatakan valuasi ekuitas tampaknya telah diregangkan dalam konteks historis, terutama untuk perusahaan teknologi yang berfokus pada AI.

Baca Juga: India Pertimbangkan untuk Memiliki Bank yang Lebih Besar, Merger Jadi Salah Satu Opsi

Hal itu membuat pasar ekuitas rentan terhadap koreksi jika ekspektasi seputar dampak AI menjadi kurang optimis, katanya, yang menyatakan bahwa penurunan permintaan global yang diakibatkannya dapat mengurangi tekanan inflasi di Inggris.

"Jika gelembung itu mengempis atau pecah, itu akan menunjukkan pengetatan kondisi keuangan yang akan melemahkan permintaan global, dan itu akan berdampak kembali ke Inggris," kata Wakil Gubernur Dave Ramsden.

Selanjutnya: Indoritel Makmur (DNET) Raih Pinjaman Rp 450 Miliar dari Bank Mandiri

Menarik Dibaca: Ini Manfaat Maqasid Syariah pada Perlindungan Asuransi




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×