kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank sentral China memangkas kewajiban cadangan bank


Selasa, 26 Juni 2018 / 08:50 WIB
Bank sentral China memangkas kewajiban cadangan bank
ILUSTRASI. Uang Yuan China


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank Sentral China pada Minggu (24/6) memangkas kewajiban uang tunai sebagai cadangan bank sebesar 50 basis poin (bps). Langkah ini akan melepaskan dana sekitar US$ 108 miliar sebagai likuiditas.

Langkah ini juga dimaksudkan untuk mempercepat laju debt for equity swap dan memacu pinjaman pada perusahaan kecil. Pengurangan cadangan ini ketiga kalinya di tahun ini. Beberapa investor seperti dikutip Reuters mengantisipasi potensi kekurangan likuiditas di pasar dan hambatan ekonomi akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Dana likuiditas sebesar CNY 700 miliar atau setara US$ 107,65 miliar yang disebut bank sentral berasal dari pengurangan cadangan itu, lebih besar dari yang diharapkan. Ekspektasi pemangkasan kepemilikan uang tunai ini telah meningkat setelah Dewan Negara China mengungkapkan hal tersebut, pekan lalu.

Dewan Negara menyatakan, alat kebijakan moneter termasuk pemotongan rasio cadangan bank akan dikerahkan untuk memperkuat kredit ke perusahaan kecil dan menjaga pertumbuhan ekonomi China dalam kisaran wajar.

Membantu ekonomi

Para ekonom memperkirakan, masih akan ada pengurangan persyaratan cadangan lebih lanjut untuk sisa tahun ini. People Bank of China (PBOC) menyebutkan, pemotongan rasio cadangan bank alias reserve requirement ratio (RRR) terbaru tersebut berlaku pada 5 Juli.

Menurut PBOC, pemotongan tersebut akan melepaskan likuiditas senilai CNY 500 miliar atay setara US$ 77 miliar di lima bank besar milik Pemerintah China. Pemberi pinjaman didorong menggunakan uang itu untuk melakukan debt for equity swaps.

Para pembuat kebijakan China telah mendorong swap sejak akhir 2016 guna mengurangi tekanan. Selain itu, hal tersebut bisa membantu perusahaan yang berjuang mengatasi utang.

Pemerintah China bahkan telah meminta bank-bank top di China menjalin kesepakatan dengan perusahaan milik negara demi mengurangi beban utang di perusahaan BUMN China. Selain itu, bank China juga diminta memberi waktu mengubah bisnis perusahaan yang terlilit utang dan meningkatkan kelayakan kredit.

Selain berdampak pada bank besar, kebijakan pemangkasan RRR terbaru akan menghasilkan pendanaan CNY 200 miliar pada bank menengah dan kecil. Selain itu, menurut PBOC, pinjaman untuk usaha kecil juga naik.

Injeksi likuiditas senilai CNY 700 miliar itu melebihi ekspektasi pasar sebesar CNY 400 miliar. Wang Jun, Kepala Ekonom Zhongyuan Bank menilai , langkah ini membantu ekonomi riil dan menstabilkan pasar keuangan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×