kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter longgar


Kamis, 12 April 2018 / 10:46 WIB
Bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter longgar
ILUSTRASI. Haruhiko Kuroda


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda menekankan tekadnya untuk mempertahankan program stimulus yang masif. Meski begitu, Kuroda juga optimistis terhadap prospek perekonomian Jepang dan yakin target inflasi di level 2% akan terpenuhi.

Melalui pidatonya pada pertemuan kuartalan para manajer regional BoJ, Kamis (12/4), Kuroda menyampaikan bahwa perekonomian Jepang akan terus berkembang secara moderat seiring meningkatnya pendapatan rumah tangga yang berdampak pada tingginya pengeluaran.

"Dengan kondisi output gap yang meningkat dan ekspektasi inflasi jangka menengah hingga panjang terlihat menguat, kami memperkirakan tren inflasi akan meningkat dan mengarah ke 2%," ujar Kuroda, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/4).

Senada, Direktur Eksekutif BoJ Eiji Maeda juga mengatakan bahwa saat ini tingkat inflasi mulai bangkit, diiringi dengan upah yang meningkat secara moderat.

Selain menargetkan biaya pinjaman korporasi yang lebih rendah, kebijakan moneter BoJ yang longgar selama ini bertujuan untuk meningkatkan ekspektasi inflasi. Juga, mengubah persepsi publik bahwa terhadap tren deflasi berkepanjangan dengan terus mencetak uang secara agresif.

Di kuartal terakhir 2017, perekonomian Jepang memang meningkat 1,6% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini juga menandai perekonomian Jepang yang tumbuh stabil selama dua tahun berturut-turut. Namun, Februari lalu, inflasi konsumen inti hanya mencapai 1%. Angka ini masih jauh di bawah target BoJ sebesar 2% lantaran pertumbuhan upah yang lambat menahan tingkat belanja konsumen.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×