CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Bankir Paling Terkenal di China Ini Kehilangan Kekayaan US$750 Juta Setelah Ditahan


Selasa, 10 September 2024 / 16:08 WIB
Bankir Paling Terkenal di China Ini Kehilangan Kekayaan US$750 Juta Setelah Ditahan
ILUSTRASI. Salah satu bankir paling terkenal di Tiongkok kehilangan kekayaan senilai US$750 juta setelah penahanan yang tidak dapat dijelaskan. KONTAN/Muradi/2017/01/25


Sumber: Fortune,Bloomberg | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada masa keemasan ketika Tiongkok melahirkan miliarder baru setiap dua hari, Bao Fan, seorang bankir terkemuka, hampir mencapai status miliarder berkat kemampuannya memberikan nasihat keuangan kepada raksasa teknologi seperti Alibaba Group Holding Ltd.

Namun, karier gemilangnya hancur seketika setelah ia ditahan oleh pihak berwenang dalam upaya pengetatan sektor keuangan yang lebih luas di Tiongkok.

Kebangkitan Bao Fan dalam Dunia Keuangan Tiongkok

Bao Fan memulai kariernya sebagai bankir investasi di Morgan Stanley dan Credit Suisse sebelum mendirikan China Renaissance Holdings Ltd pada tahun 2005.

Di bawah kepemimpinannya, China Renaissance berkembang menjadi salah satu firma perbankan investasi paling berpengaruh di Tiongkok, terutama berkat kemampuannya untuk menavigasi merger perusahaan teknologi besar seperti Didi Global Inc. dan Meituan.

Baca Juga: Bill Gates Tak Percaya Konsep Istirahat saat Mendirikan Microsoft

Kemampuan Bao untuk mengenali perusahaan teknologi yang sedang naik daun membuatnya menjadi sosok penting di dunia perbankan Tiongkok, dan bahkan mampu meyakinkan miliarder Jack Ma untuk menjadi investor kunci ketika China Renaissance go public pada tahun 2018.

Dengan kepemilikan sekitar 35% saham di China Renaissance, Bao berhasil mengumpulkan kekayaan lebih dari US$800 juta pada puncaknya pada Februari 2021. Namun, kejayaannya ini tak berlangsung lama.

Penahanan Bao dan Dampaknya pada China Renaissance

Pada Februari 2023, Bao Fan menghilang dari pandangan publik setelah ditahan oleh otoritas Tiongkok tanpa penjelasan resmi. Penahanannya ini bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap sektor keuangan, yang telah menjadi fokus dari kampanye "kemakmuran bersama" Presiden Xi Jinping.

Dalam upaya ini, lebih dari seratus eksekutif keuangan dan pejabat terlibat dalam penyelidikan terkait korupsi pada tahun 2023 saja.

Penahanan Bao berdampak signifikan pada China Renaissance. Setelah penangguhan perdagangan saham selama 17 bulan, saham China Renaissance jatuh 66% di bursa Hong Kong ketika perdagangan kembali dibuka pada September 2024.

Baca Juga: Tiga Saham yang Dijual Warren Buffett Saat Resesi Mendekat

Nilai kepemilikan Bao anjlok menjadi hanya US$55 juta, turun drastis hingga 93% dari puncaknya. Penurunan nilai ini mencerminkan kejatuhan dramatis dari salah satu bankir paling berpengaruh di Tiongkok.

Dampak Lebih Luas pada Sektor Keuangan Tiongkok

Kasus Bao Fan bukanlah insiden tunggal. Pengetatan sektor keuangan yang diterapkan pemerintah Tiongkok menyebabkan banyak eksekutif keuangan mempertimbangkan kembali karier mereka.

Penindakan ini juga datang bersamaan dengan pergeseran ekonomi Tiongkok yang beralih dari sektor keuangan dan real estat menuju manufaktur teknologi tinggi dan energi terbarukan.

Para analis, seperti Alicia Garcia Herrero dari Natixis, mencatat bahwa kurangnya transparansi dalam penahanan tokoh-tokoh keuangan seperti Bao Fan akan menghambat kembalinya modal asing ke Tiongkok.

Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk situasi di sektor keuangan, yang sudah menghadapi penurunan aktivitas karena perlambatan ekonomi dan tekanan deflasi di Tiongkok.

Masa Depan China Renaissance Setelah Kepergian Bao Fan

China Renaissance kini berada di tengah ketidakpastian besar. Perusahaan tersebut mencatat kerugian hampir 74 juta yuan dalam enam bulan pertama tahun 2024, dengan pendapatan yang turun 39% menjadi 329 juta yuan.

Baca Juga: Anggota Klub US$100 Miliar Menyusut Menjadi 12 Orang, Siapa Saja yang Terpental?

Penurunan ini merupakan bagian dari tren negatif yang lebih luas, dengan perusahaan melaporkan kerugian sebesar 471,9 juta yuan sepanjang tahun 2023, menandai dua tahun berturut-turut dalam kondisi keuangan yang buruk.

Hilangnya Bao Fan juga menyebabkan eksodus besar-besaran di perusahaan tersebut, terutama di kantor mereka di Hong Kong. Menurut laporan Bloomberg, hampir sepertiga dari staf di sana, yang mencakup tim perbankan investasi, ekuitas swasta, dan manajemen kekayaan, baik mengundurkan diri atau diberhentikan pada awal tahun 2024.

China Renaissance sendiri telah berjanji untuk melangkah maju dan beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru yang dihadapi. Dalam laporan keuangan yang tertunda selama lebih dari setahun, perusahaan tersebut menyatakan komitmennya untuk terus mencari pertumbuhan dan "membuka era baru," meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×