kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,01   -1,74   -0.19%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak perusahaan teknologi besar melirik Dropbox (3)


Jumat, 12 Oktober 2018 / 10:00 WIB
Banyak perusahaan teknologi besar melirik Dropbox (3)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Pada awal kemunculan di tahun 2008 silam, Dropbox cukup besar mendapat perhatian dari para pelaku industri teknologi saat itu. Dropbox dinilai sebagai salah satu startup tersukses yang disuntik Y Combinator. Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Facebook sempat melirik Dropbox untuk diakuisisi. Namun Houston menolak tawaran itu. Ternyata pilihan itu tepat, Dropbox bisa membawa Houston menjadi seorang miliarder muda.

Sebagai layanan yang cukup unik pada saat itu, Dropbox bisa dibilang menarik beberapa investor dan pemilik perusahaan startup yang sudah mapan untuk menawarkan proposal akuisisi.

Sang pendiri Dropbox, Drew Houston pernah beberapa kali ditawari proposal akuisisi atau diajak bertemu untuk membicarakan terkait bisnis dan akuisisi. Tawaran ini muncul setelah Houston resmi meluncurkan Dropbox pada tahun 2008 dan berhasil mendapatkan pendanaan dari beberapa investor.

Sejumlah investornya antara lain Y-combinator dan Sequoia Capital. Sebab Dropbox telah dinilai sebagai salah satu investasi tersukses Y Combinator Inc. Houston sebagai salah satu pengusaha teratas yang berusia di bawah 30 tahun pada waktu itu.

Pemilik perusahaan startup besar yang pertama mendekati dirinya adalah Steve Jobs sang founder Apple. Pada saat itu, Jobs mengajak Houston rapat untuk membahas mengenai hal detil dan membahas mengenai layanan.

Namun ternyata dari obrolan keduanya, Houston mulai menyadari bahwa Jobs tertarik dengan layanan Dropbox dan menawarkan proposal akuisisi. Namun tawaran itu ditolak.

Pengusaha teknologi raksasa kedua yang menemui Houston adalah Mark Zuckerberg. Zuck panggilan akrab pendiri Facebook itu, pada awalnya penasaran dengan produk dan layanan Dropbox. Sebab beberapa pegawai Facebook pindah bekerja dan masuk ke Dropbox.

Penolakan Houston atas pinangan beberapa pendiri perusahaan teknologi besar ini bukan tanpa alasan. Houston percaya, ke depan layanan Dropbox tidak hanya terkait dengan penyimpanan dokumen di internet saja, melainkan juga merambah ke bisnis lain dengan strategi pemasaran tertentu. Setelah pertama kali berdiri pada 2008, Houston mencoba merambah segmen korporasi selain pasar ritel yang sudah dikuasai tahun 2014. Tahun tersebut Dropbox mulai menyediakan layanan pengelolaan perangkat lunak ke 200.000 bisnis di perusahaan.

Selain itu, Hosuton juga berhasil untuk mengembangkan teknik pemasaran yang cukup unik untuk menarik pelanggan. Pada saat itu, Houston menggunakan media video untuk menampilkan fitur dan layanan terkini yang dimiliki.

Strategi ini terbukti cukup jitu. Hal ini karena ketika program pemasaran melalui video dirilis, tanggapannya cukup viral. Selain pemasaran di beberapa saluran media, Houston juga memakai strategi referral dalam memasarkan produknya. Terkait ini, Dropbox akan memberikan promo ruangan penyimpanan bagi pelanggan yang berhasil mengajak teman atau saudara yang lain.

Dengan beberapa strategi pemasaran ini terbukti cukup efektif menambah pelanggan. Sampai Maret 2018 lalu, valuasi perusahaan Dropbox tercatat sebesar US$ 12 miliar. Dengan kepemilikan saham sebesar 25% di Dropbox membuat Houston menjadi salah satu milliarder berusia muda dengan kekayaan US$ 2,1 miliar.

Selain itu, pada akhir tahun 2017 lalu, Dropbox terus mengembangkan layanan dan daerah operasi. Tercatat pada tahun lalu Dropbox mempunyai 1.858 pegawai di 12 kantor cabang yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Salah satu strategi Houston untuk mengembangkan Dropbox adalah tepat dalam memilih bisnis model dan menggunakan sumber daya dan pemasaran untuk mengembangkan bisnis. Ke depan Houston mengatakan, perusahaan jasa layanan penyimpanan miliknya bisa mengembangkan bisnis kolaborasi workplace. Dropbox menurut Houston saat ini juga sedang mengembangkan bisnis ke arah tersebut.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×