Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Unilever mengumumkan pergantian CEO secara tiba-tiba sebagai langkah untuk mempercepat transformasi perusahaan. Hein Schumacher, yang baru menjabat kurang dari dua tahun, akan digantikan oleh Fernando Fernandez, yang sebelumnya menjabat sebagai CFO.
Schumacher telah menerapkan sejumlah strategi, termasuk pemangkasan biaya, rencana pemisahan divisi es krim, serta fokus pada merek inti.
Meskipun saham Unilever naik sekitar 10% sejak kepemimpinannya, dewan direksi menilai bahwa laju pertumbuhan masih tertinggal dibandingkan dengan pesaing seperti Nestlé dan Procter & Gamble.
Baca Juga: Ganti CEO, Nike Akan Mengurangi Diskon dan Kembalikan Fokus ke Pakaian Olahraga
Keputusan ini menunjukkan tekanan tinggi bagi para eksekutif untuk tidak hanya mencapai pertumbuhan, tetapi melakukannya dengan cepat.
Ketua Unilever, Ian Meakins, menegaskan urgensi percepatan eksekusi Growth Action Plan (GAP).
"Dewan direksi berkomitmen untuk mempercepat eksekusi rencana ini. Meskipun kinerja Unilever pada 2024 sudah membaik, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai hasil terbaik," ujarnya dalam pernyataan resmi.
Selain faktor kecepatan, gaya kepemimpinan juga menjadi pertimbangan dalam pergantian ini.
Sumber internal menyebut Fernandez sebagai pemimpin yang tegas dan cepat mengambil keputusan, berbeda dengan Schumacher yang dinilai lebih diplomatis.
Baca Juga: Kesepakatan dengan Honda Gagal, Nissan Bersiap Ganti CEO
Sejumlah analis menggambarkan Fernandez sebagai sosok yang karismatik dan agresif dalam mendorong perubahan.
Keberhasilan Fernandez dalam mempercepat transformasi Unilever masih harus dibuktikan. Namun, keputusan ini menegaskan bahwa perusahaan kini tidak hanya menuntut hasil, tetapi juga menginginkannya dalam waktu singkat.