kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini kemampuan rudal taktis Iskander Rusia yang ditiru Korea Utara


Kamis, 01 April 2021 / 23:50 WIB
Begini kemampuan rudal taktis Iskander Rusia yang ditiru Korea Utara


Sumber: TASS,Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pekan lalu, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek, yang diyakini sebagai versi upgrade dari rudal KN-23 yang meniru model Iskander buatan Rusia. 

Media Pemerintah Korea Utara menyebutkan, rudal balistik jarak pendek itu adalah peluru kendali taktis baru.

"Rusia mengembangkan rudal Iskander berbahan bakar padat untuk menggantikan rudal Scud jenis cair. Korea Utara juga mengambil langkah serupa," kata Lee Sang-min dari Institut Analisis Pertahanan Korea (KIDA), Kamis (1/4), seperti dikutip Yonhap.

"Korea Utara mengklaim, rudal yang ditembakkan minggu lalu memiliki jangkauan 600 kilometer. Untuk menjadi pengganti rudal Scud, senjata ini perlu memiliki jarak terbang yang lebih jauh," ujar dia. 

"Jadi, Korea Utara kemungkinan akan terus meningkatkan rudal ini dan melakukan lebih banyak uji coba peluncuran," tambahnya.

Baca Juga: Gantikan Scud, Korea Utara kemungkinan lebih banyak uji coba rudal varian Iskander

Mengutip laman Missile Threat, Iskander buatan Rusia adalah rudal balistik jarak pendek dengan jangkauan hingga 500 km. 

Dengan menggunakan transporter-erector-launcher (TEL) dan kendaraan pendukung, sistem rudal taktis ini juga bisa menembakkan rudal jelajah 9M728 dan 9M729. Kendaraan pendukung bisa membawa dua rudal.

Siap gantikan Iskander

Rudal Iskander mampu membawa hulu ledak hingga 700 kilogram. Hulu ledak konvensional termasuk hulu ledak kluster, bahan peledak bahan bakar udara, penghancur bunker, dan hulu ledak electromagnetic pulse (EMP).

Pelu kendali yang diberi nama SS-26 Stone oleh NATO tersebut bisa terbang pada lintasan depressed dan bermanuver hingga 30 G dalam penerbangannya. Kecepatannya hingga 2.000 meter per detik atau Mach 5,9.

Baca Juga: Ini deretan rudal Korea Utara yang bikin gentar, mulai Scud hingga Taepodong

Iskander-M dirancang untuk menyerang target berukuran kecil dan lokasi musuh. Mulai peluncur rudal, beberapa sistem peluncur roket, artileri jarak jauh, pesawat terbang dan helikopter di aerodrome, hingga pos komando dan komunikasi pusat.

Tapi, Komandan Pasukan Rudal dan Artileri Rusia Letnan Jenderal Mikhail Matveyevsky mengatakan, Rusia telah meletakkan dasar ilmiah untuk senjata baru guna menggantikan sistem rudal taktis Iskander-M. 

"Iskander-M akan memenuhi persyaratan modern untuk waktu yang cukup lama dan akan tetap menjadi senjata dasar untuk Pasukan Rudal dan Artileri setidaknya hingga 2030," katanya kepada surat kabar Rossiyskaya Gazeta.

"Sedang untuk senjata masa depan, kami bisa mengatakan, landasan ilmiah yang cukup substansial telah tersedia saat ini untuk pengembangannya," ujar Matveyevsky pada 19 November tahun lalu, seperti dikutip TASS.

Saat ini, Rusia sudah meningkatkan setengah dari kemampuan sistem rudal taktis Iskander-M. Tapi, negeri beruang merah sedang melakukan pengembangan konsep persenjataan artileri roket canggih di masa depan.

Selanjutnya: Gantikan rudal Iskander-M, Rusia siapkan senjata baru yang lebih canggih




TERBARU

[X]
×