Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia telah mendapat informasi serangan rudal yang dilancarkan Iran ke pangkalan militer mereka yang berlokasi di Irak.
Sejauh ini, Trump mengatakan, mereka tengah melakukan penilaian baik itu jumlah korban, maupun kerusakan yang terjadi akibat serangan mliter Iran tersebut. "Sejauh ini baik! Sejauh ini, kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi," ujar Trump melalui akun Twitternya, Rabu (8/1).
All is well! Missiles launched from Iran at two military bases located in Iraq. Assessment of casualties & damages taking place now. So far, so good! We have the most powerful and well equipped military anywhere in the world, by far! I will be making a statement tomorrow morning.— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 8, 2020
Baca Juga: Iran bersumpah akan serang Israel dan Uni Emirat Arab bila AS membalas serangan
Pentagon mengumumkan, Iran telah menembakkan puluhan roket ke dua pangkalan udara AS-Irak Rabu pagi waktu Baghdad. Ini merupakan aksi balas dendam pertama Iran terhadap pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh pasukan Amerika pekan lalu.
Korps Pengawal Revolusi Islam sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang Pentagon katakan diluncurkan dari Iran dan menargetkan pangkalan Ayn al-Asad di Irak barat dan fasilitas lain di Erbil. Tidak jelas apakah ada kerusakan besar atau korban jiwa dari serangan itu.
Baca Juga: Iran bersumpah akan serang Israel dan Uni Emirat Arab bila AS membalas serangan
"Kami menyadari laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan. "Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya."
Baca Juga: Analis: Perang Dunia III sepertinya akan segera dimulai, Irak Jilid II bisa terjadi
Departemen Pertahanan mengatakan pangkalan-pangkalan sudah dalam keadaan siaga tinggi.
"Ketika kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra, dan sekutu AS di kawasan ini," demikian menurut pernyataan Pentagon seperti yang dikutip Bloomberg.