kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Beijing bisa gerah, Pompeo peringatkan tentang aktivitas jahat China di Asia-Pasifik


Selasa, 06 Oktober 2020 / 16:39 WIB
Beijing bisa gerah, Pompeo peringatkan tentang aktivitas jahat China di Asia-Pasifik
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sat konferensi pers tentang kesepakatan dengan China dan Iran, juga perang melawan pandemi virus corona (COVID-19), di Washington, AS, 24 Juni 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo memperingatkan tentang "aktivitas jahat Beijing di kawasan Asia-Pasifik" saat bertemu dengan sekutu utama di kawasan itu di Tokyo, Jepang, Selasa (6/10).

Pernyataan Pompeo tersebut menghadirkan front persatuan melawan China yang semakin tegas.

Pompeo bertemu dengan menteri luar negeri Jepang, Australia, dan India dalam perjalanan yang dia kurangi setelah Presiden Donald Trump dan sejumlah staf juga penasihat Gedung Putih mengidap Covid-19.

Pertemuan pertama Pompeo adalah dengan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne. "Membahas keprihatinan bersama mengenai aktivitas buruk Republik Rakyat China di kawasan Asia-Pasifik", kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Aliansi Jepang-AS rapatkan barisan, demi wujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka

Pembicaraan di Tokyo dengan AS, Australia, dan India yang semuanya berselisih dengan Beijing, meninggalkan Jepang dalam posisi sulit untuk berdiri bersama sekutunya, sambil berusaha mempertahankan hubungan yang secara bertahap meningkat dengan China.

Pompeo adalah pejabat senior AS pertama yang mengunjungi Jepang sejak Perdana Menteri Yoshihide Suga menjabat bulan lalu. Dan, dia yakin Tokyo dan Washington berada di halaman yang sama.

"Dalam pernyataan pertamanya setelah menjabat, Perdana Menteri Suga menggambarkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka sebagai fondasi perdamaian dan stabilitas regional. Saya sangat setuju," ujar Pompeo di awal pembicaraan dengan menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi seperti Channel News Asia lansir.

Suga mengatakan, penyebaran virus corona telah menunjukkan, "mengapa saat ini adalah saatnya kita harus lebih memperdalam koordinasi dengan sebanyak mungkin negara yang memiliki visi yang sama dan membangun upaya untuk meningkatkan kerjasama".

Baca Juga: Mewakili 26 negara, China kritik upaya pelanggaran HAM AS dan negara barat lainnya

Pompeo adalah pengkritik keras China tentang berbagai masalah, mulai dari keamanan, hak asasi manusia, hingga pandemi virus korona. 

Pemerintahan Donald Trump berusaha untuk menyalahkan secara langsung Beijing atas pandemi Covid-19, menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November.

Pompeo telah memimpin kampanye internasional agar negara lain menghindari China, termasuk teknologinya.

Tetapi, Jepang bersikeras pembicaraan itu tidak ditujukan pada satu negara. Kementerian Luar Negeri Jepang menyebutkan, pembicaraan juga menyentuh "situasi di Laut Cina Timur, Laut Cina Selatan, dan Korea Utara".

Kelompok "Quad" yang mencakup, AS, Jepang, Australia, dan India, sangat mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe promosikan sebagai cara bagi negara-negara demokrasi utama di kawasan Asia-Pasifik. 

Itu untuk meningkatkan kerjasama dalam menghadapi ancaman militer dan lainnya yang China timbulkan.

Baca Juga: Militer Taiwan berada di bawah tekanan China

Suga menyatakan, dia akan berusaha untuk "mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka". Tetapi, juga "membangun hubungan yang stabil dengan negara-negara tetangga termasuk China dan Rusia".

Beijing tidak merahasiakan pandangannya atas Quad, dengan Kementerian Luar Negeri China pekan lalu mendesak negara-negara untuk menghindari "klik tertutup dan eksklusif".

"Kami berharap, negara-negara terkait dapat melanjutkan dari kepentingan bersama negara-negara di kawasan, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasan, bukan sebaliknya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin seperti dilansir Channel News Asia.

Pertemuan Quad pertama terjadi di New York, AS, tahun lalu, dan ada langkah untuk menjadikan pertemuan tersebut sebagai acara tahunan.

Selanjutnya: China gelar latihan militer di Laut China Selatan, Vietnam: Hormati kedaulatan kami!



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×