kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Beijing peringatkan Jepang agar tidak bekerjasama dengan AS untuk melawan China


Selasa, 06 April 2021 / 23:45 WIB
Beijing peringatkan Jepang agar tidak bekerjasama dengan AS untuk melawan China


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memperingatkan Jepang agar tidak bekerjasama dengan Amerika Serikat untuk melawan China, menjelang KTT AS-Jepang minggu depan.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyampaikan peringatan itu kepada Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi melalui panggilan telepon pada Senin malam (5 April)

"China dan Jepang harus memastikan, hubungan bilateral tidak terlibat dalam apa yang disebut konfrontasi antara negara-negara besar," kata Wang dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip Channel News Asia.

"China berharap, Jepang, sebagai negara merdeka, akan melihat perkembangan China secara obyektif dan rasional, alih-alih disesatkan oleh beberapa negara yang memiliki pandangan bias terhadap China," ujar Wang.

Baca Juga: Tantang China, Jepang-AS tegaskan Kepulauan Senkaku ada di dalam pengawasan mereka

Jepang, sekutu dekat AS yang menjadi tuan rumah pangkalan Angkatan Laut dan Angkatan Udara utama Amerika, berbagi keprihatinan Washington tentang penumpukan militer China dan klaim atas wilayah di Laut China Selatan dan Timur. 

Namun, kepentingan perdagangan dan investasi utamanya di China terkadang mengekang kritik Jepang terhadap tetangganya yang lebih besar itu.

Menentang campur tangan Jepang

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden pada 16 April nanti dalam pertemuan yang akan menjadi pertemuan langsung pertama pemimpin AS itu sejak menjabat Januari lalu.

Biden, berbeda dengan pendahulunya Donald Trump, telah menekankan membangun kembali hubungan dengan sekutu Eropa dan Asia saat AS bersiap untuk bersaing dengan China yang sedang bangkit.

Baca Juga: AS: China bertindak lebih agresif di Laut China Timur dan Laut China Selatan

Toshimitsu Motegi mengangkat hak asasi manusia di wilayah Xinjiang China dan Hong Kong, keduanya merupakan masalah penting bagi Biden. 

Dia juga mengulangi protes Jepang terhadap kehadiran China di perairan sekitar gugusan pulau tak berpenghuni yang dikendalikan Jepang tapi diklaim China di Laut China Timur.

Wang menentang campur tangan Jepang dalam urusan internal China di Xinjiang dan Hong Kong.

Taiwan adalah titik api potensial lainnya, dengan Suga mengatakan awal pekan ini, Jepang akan bekerja sama dengan AS dalam masalah ini. China menganggap pulau dengan pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya.

China, sebagai isyarat kepada AS dan sekutunya, baru-baru ini mengirim kelompok kapal induk ke perairan dekat Taiwan untuk latihan militer.

Selanjutnya: Ancaman China meningkat, AS-Jepang melakukan latihan militer berteknologi tinggi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×