Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Tak ayal, penghasilan pribadi warga AS naik 10,5% bulan lalu. Tanpa uang pemerintah, pendapatan akan turun 6,3% dengan penutupan bisnis mendorong upah turun 8,0%. Gejolak ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya melihat tingkat tabungan mencapai rekor 33%. Laporan Departemen Perdagangan Jumat (29/5) menjelaskan, ekonomi saat ini sangat bergantung pada pemerintah.
"Jika ekonomi dibuka kembali dengan cepat tanpa konsekuensi, jutaan orang yang kehilangan pekerjaan dipekerjakan kembali dan tidak memiliki alasan untuk khawatir mereka akan kehilangan pekerjaan lagi, tabungan ini mewakili daya beli yang cukup besar di babak kedua," kata Chris Low, Kepala Ekonom FHN di New York seperti dikutip Reuters.
Jika dibutuhkan waktu lebih lama untuk membuka kembali perekonomian, tabungan masyarakat akan digunakan beberapa bulan ke depan. Hal ini akan membatasi penurunan, tetapi tidak memicu rebound tajam.
Sebuah survei pada hari Jumat menunjukkan sentimen konsumen stabil di bulan Mei. Saham-saham di Wall Street turun karena investor bersiap untuk respons A.S. terhadap hukum keamanan nasional China di Hong Kong. Dolar stabil terhadap sekeranjang mata uang, sementara harga Treasury AS naik.
Baca Juga: Harga emas naik lagi, klaim pengangguran AS dan politik Hong Kong menjadi penyokong
Dalam laporan kedua pada hari Jumat, Departemen Perdagangan mengatakan ekspor barang anjlok 25,2% menjadi US$ 95,4 miliar pada April, level terendah 10-tahun. Penurunan ekspor dipimpin penurunan pengiriman kendaraan bermotor dan suku cadang sebesar 65,9%. Begitu juga impor jatuh 14,3%. Akibatnya, defisit perdagangan barang AS melebar 7,2% di bulan lalu.
Defisit perdagangan barang yang lebih besar kemungkinan merupakan hambatan pertumbuhan PDB. Para ekonom memperkirakan, PDB akan turun 40%, suatu laju yang tidak terlihat sejak 1930-an.
Ekonomi berkontraksi pada tingkat tahunan 5,0% pada kuartal terakhir, laju penurunan PDB terdalam sejak resesi 2007-2009. Pengeluaran konsumen jatuh pada tingkat 6,8%, penurunan paling tajam sejak kuartal kedua 1980.
Dengan belanja konsumen tertekan pada bulan April, tekanan inflasi lemah. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk komponen volatile food dan energi turun 0,4%. Itu adalah penurunan terbesar sejak September 2001 dan mengikuti pembacaan yang tidak berubah pada bulan Maret.
Baca Juga: Bank sentral Korea Selatan pangkas suku bunga ke level terendah sepanjang sejarah
Dalam 12 bulan hingga April, indeks harga inti PCE naik 1,0%, kenaikan terkecil sejak Desember 2010 yang mengikuti kenaikan 1,7% pada bulan Maret. Indeks PCE inti adalah ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. Bank sentral AS memiliki target inflasi 2%.
Laporan Departemen Perdagangan Jumat (29/5) menjelaskan, ekonomi saat ini sangat bergantung pada pemerintah.