Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bank of Korea (BOK) kembali pangkas suku bunga acuan ke level terendah sejak tahun 1999 guna menyelamatkan ekonomi negara yang terkikis akibat pendemi virus corona.
Kamis (28/5), Dewan Kebijakan BOK memutuskan, suku bunga acuan dipotong 25 bps menjadi 0,5%. Ini menjadi bauran kebijakan yang sejalan dengan langkah pemerintah untuk memperluas likuiditas ke bisnis yang terkena pandemi virus corona.
Kebijakan ini pun sejalan dengan hasil survei Reuters, di mana 12 dari 19 ekonom yang disurvei memperkirakan BOK akan pangkas suku bunga.
Baca Juga: Posisi sulit Korea Selatan terperangkap di tengah ketegangan hubungan AS dan China
Selain memangkas suku bunga, bank sentral juga menurunkan proyeksi ekonomi tahun 2020 menjadi kontraksi 0,2%. Sebelumnya pada pertemuan di bulan Februari lalu, BOK masih optimistis ekonomi Korsel dapat tumbuh 2,1%.
Kontraksi ini juga akan menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan Asia 1998. BOK juga melihat inflasi untuk tahun hanya di level 0,3%, turun dari proyeksi awal di 1,0%.
Keputusan Kamis, pelonggaran kedua tahun ini, menandai langkah terbaru oleh pembuat kebijakan untuk meningkatkan stimulus. BOK sebelumnya menjanjikan likuiditas tidak terbatas hingga Juni melalui perjanjian pembelian kembali dan mulai meminjamkan uang kepada perusahaan sekuritas untuk pertama kalinya dalam 70 tahun sejarahnya.
Analis memperkirakan BOK akan meningkatkan pembelian langsung obligasi pemerintah untuk menyerap penerbitan utang publik yang diperlukan untuk menutupi biaya anggaran tambahan ketiga.
"Penurunan ekspor dan produksi manufaktur akan lebih besar daripada kemungkinan rebound dalam konsumsi dan produksi jasa, jadi kami kemungkinan akan berakhir dengan pertumbuhan PDB kuartal ke kuartal yang negatif pada kuartal kedua," kata Oh Suk-tae dari SG Securities di Seoul, sebuah unit Societe Generale.
Baca Juga: Duh, Korea laporkan kasus corona tertinggi dalam 49 hari terakhir
"Kami sekarang melihat pelonggaran kuantitatif bayangan, yaitu pembelian BOK berkelanjutan atas obligasi pemerintah tanpa pengumuman resmi."
Ekonomi terbesar keempat Asia bergabung dengan Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Selandia Baru dalam operasi pembelian obligasi untuk mempertahankan ekonomi yang terpukul akibat pandemi virus corona.
Korea Selatan sedang mempersiapkan anggaran tambahan ketiga karena ekspor April mengalami kemerosotan terburuk dalam 11 tahun. Di saat yang sama, jumlah pengangguran juga meningkat dengan kecepatan tercepat sejak 1999.