kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Belum cukup, AS akan lakukan pembatasan lebih lanjut atas Huawei


Senin, 17 Agustus 2020 / 19:32 WIB
Belum cukup, AS akan lakukan pembatasan lebih lanjut atas Huawei
ILUSTRASI. Bendera AS dan smartphone dengan logo jaringan Huawei dan 5G terlihat pada motherboard PC dalam foto ilustrasi ini yang diambil pada 29 Januari 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Donald Trump akan mengumumkan pembatasan lebih lanjut atas Huawei Technologies Co, yang bertujuan untuk mencegah akses ke cip yang tersedia secara komersial.

Tindakan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) akan memperluas pembatasan yang mereka umumkan pada Mei lalu, yang bertujuan mencegah raksasa telekomunikasi China tersebut memperoleh semikonduktor tanpa lisensi khusus.

Termasuk, cip yang dibuat perusahaan asing yang telah dikembangkan atau diproduksi dengan perangkat lunak atawa teknologi AS

Pemerintah AS juga akan menambahkan 38 afiliasi Huawei di 21 negara ke daftar hitam ekonomi negeri uak Sam, menurut sumber Reuters yang mengetahui masalah itu. Sehingga, total menjadi 152 afiliasi sejak Huawei pertama kali masuk daftar pada Mei 2019.

"Huawei dan afiliasinya telah bekerja melalui pihak ketiga untuk memanfaatkan teknologi AS, dengan cara yang merusak keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri AS," kata Menteri Perdagangan Wilbur Ross dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Baca Juga: Walau disanksi AS, Huawei berhasil menjadi telepon pintar paling laris di dunia

"Tindakan multi-cabang ini menunjukkan komitmen untuk menghalangi kemampuan Huawei untuk melakukannya," ujar Ross.

Dengan hubungan AS-China yang paling buruk dalam beberapa dekade, Washington mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menekan Huawei, dengan alasan akan menyerahkan data kepada Pemerintah Tiongkok. 

Tapi, Huawei membantah menjadi mata-mata China.

Tindakan baru, berlaku efektif segera, harus mencegah upaya Huawei untuk menghindari kontrol ekspor AS, sumber tersebut mengatakan.

"Itu menjelaskan, kami menutupi desain off-the-shelf yang mungkin ingin Huawei beli dari rumah desain pihak ketiga," kata seorang pejabat Departemen Perdagangan kepada Reuters.

Baca Juga: China siap membidik Nokia dan Ericsson bila Uni Eropa larang Huawei

Empat lokasi perakitan Huawei masuk daftar hitam

Seorang pejabat Departemen Perdagangan lainnya kepada Reuters menyebutkan, pembatasan baru itu bertujuan untuk "memastikan kemampuan barang-barang produksi asing untuk mengisi ulang" cip yang tercakup dalam kebijakan pada Mei 2019 tunduk pada pengawasan AS yang sama.

Aturan baru yang terpisah akan menetapkan, semua perusahaan dalam daftar hitam ekonomi AS akan memerlukan lisensi ketika perusahaan seperti Huawei bertindak "sebagai pembeli, penerima barang perantara, penerima barang akhir, atau pengguna akhir," kata sumber tersebut.

Sebanyak 38 entitas tambahan yang masuk daftar hitam termasuk unit cloud Huawei di Beijing, Hong Kong, Paris, Berlin, dan Meksiko.

Departemen Perdagangan AS secara terpisah menambahkan alamat untuk empat lokasi perakitan Huawei di daftar hitam. "Sehingga, tidak ada yang secara tidak sengaja memindahkan barang ke lokasi tersebut," ujar seorang pejabat Departemen Perdagangan AS.

Selain itu, Departemen Perdagangan AS juga mengonfirmasi tidak akan memperpanjang lisensi umum sementara yang berakhir Jumat (21/9) nanti untuk pengguna perangkat Huawei dan penyedia telekomunikasi. 

Baca Juga: Ketegangan dengan China terus berlanjut, AS bakal batasi visa bagi karyawan Huawei

Alhasil, para pihak sekarang harus mengajukan permohonan lisensi untuk transaksi yang sebelumnya diizinkan oleh izin sementara.

Departemen Perdagangan AS akan mengadopsi otorisasi permanen terbatas bagi entitas Huawei untuk memungkinkan "penelitian keamanan berkelanjutan yang penting untuk menjaga integritas dan keandalan" jaringan dan peralatan yang ada, menurut sumber tersebut.

Pembatasan AS yang ada telah berdampak besar pada Huawei dan pemasoknya. Pada 8 Agustus, majalah keuangan Caixin melaporkan, Huawei akan berhenti membuat chipset Kirin andalannya bulan depan karena tekanan AS pada pemasok Huawei.

“Mulai 15 September dan seterusnya, prosesor Kirin andalan kami tidak dapat diproduksi,” kata Richard Yu, Kepala Unit Bisnis Konsumen Huawei kepada Caixin. “Chip bertenaga AI kami juga tidak dapat diproses. Ini kerugian besar bagi kami".

Divisi HiSilicon Huawei mengandalkan perangkat lunak dari perusahaan AS, seperti Cadence Design Systems Inc dan Synopsys Inc, untuk merancang cipnya dan mengalihkan produksinya ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), yang menggunakan peralatan dari perusahaan negeri uak Sam.

Baca Juga: Usai tendang Huawei, Inggris akan digandeng AS untuk kembangkan rencana ini

TSMC mengatakan, tidak akan mengirimkan wafer ke Huawei setelah 15 September 2020.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×