Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Hanya ada 200 tentara Taiwan yang ditempatkan di Pratas, sehingga tidak masuk akal bagi PLA untuk mengerahkan kapal induk besar untuk mengambil pulau sekecil itu," katanya, seraya menambahkan bahwa latihan pendaratan hanyalah bagian dari program pelatihan reguler militer.
Dia menambahkan, "PLA harus menguji semua pesawatnya, kapal perang, dan persenjataannya di Laut China Selatan untuk mengukur kesiapan tempur dan kemampuan tempurnya di perairan tropis."
Baca Juga: Jenderal China: Beijing akan hancurkan setiap gerakan separatis oleh Taiwan
Lu Li-Shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan bahwa alasan utama PLA tidak akan mencari alasan untuk merebut pulau-pulau yang dikontrol Taiwan di perairan yang disengketakan adalah karena mereka tidak lagi memiliki nilai strategis yang sama untuk Beijing.
"Baik Pratas dan Pulau Taiping dalam rantai Spratly telah kehilangan kepentingan geostrategis mereka sejak daratan mengembangkan delapan pulau buatan (di Laut China Selatan)," katanya.
Baca Juga: Kecaman Pemimpin Hong Kong: Trump membuat kesalahan besar dengan memutuskan hubungan
Lu juga menjelaskan, Beijing memiliki tiga lapangan terbang seluas 3.000 meter di pulau-pulau buatannya di dekatnya, dan masing-masing dapat mengakomodasi semua jenis pesawat militer dan sipil.
Taiwan bahkan tidak lagi memiliki jet tempur di Pratas atau Taiping, kata Lu.