kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,92   -8,44   -0.91%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berada di kisaran US$ 1,7 triliun, valuasi Saudi Aramco tak capai target


Minggu, 17 November 2019 / 17:49 WIB
Berada di kisaran US$ 1,7 triliun, valuasi Saudi Aramco tak capai target
ILUSTRASI. Logo IPO dari Saudi Aramco (3/11/2019). REUTERS/Hamad I Mohammed TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pemerintah Arab Suadi telah menggelar penilaian pendahuluan untuk mengukur nilai perusahaan Aramco, hasilnya perusahaan minyak milik negara ini berharga di kisaran US$ 1,6 triliun hingga US$ 1,71 triliun. Nilai tersebut di bawah target valuasi yang ditetapkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada 2016 yang memperkirakan Aramco bisa bernilai hingga US$ 2 triliun.

Sedangkan dari jajak pendapat Bloomberg terhadap 24 manajer investasi 40% suara menyatakan harga wajar valuasi Aramco berada di kisaran US$ 1,2 triliun hingga US$ 1,5 triliun.

Baca Juga: Xinhua: China dan AS lakukan pembicaraan dagang yang konstruktif di akhir pekan

Penilaian pendahuluan ini dilakukan guna menyambut aksi Aramco yang bakal melantai di Bursa Amerika. Aramco bakal mengumumkan nilai valuasi finalnya pada 5 Desember 2019 mendatang.

Meski demikian, dari laporan Bloomberg, Aramco bakal berupaya melepas 1,5% sahamnya ke publik guna menghimpun dana US$ 24 miliar hingga US$ 25,6 miliar. Aksi initial public ofering (IPO) Aramco berpotensi mengalahkan IPO terbesar di dunia yang dicatat oleh Alibaba Group pada 2014 dengan menghimpun US$ 25 miliar.

Sementara dalam prediksi Bloomberg, nilai lembar saham Aramco bakal dijual di kisaran 30 riyal (US$ 8) hingga 32 riyal. Perusahaan bakal memberikan pengumuman resmi dalam beberapa waktu mendatang soal harga per sahamnya.

Dalam prospektusnya sendiri, belum diketahui adanya pembeli siaga dalam aksi ini. Meski demikian, Aramco diketahui telah mencadangkan sepertiga saham yang bakal dilepas kepada investor ritel lokal.

Pemerintah Arab Saudi pun telah melakukan sejumlah langkah gun menghadapi sejumlah calon investor yang skeptis atas aksi korporasi Aramco. Mereka telah memangkas pajak Aramco, menjanjikan dividen yang besar dan telah bernegosiasi untuk meminta komitmen sejumlah keluarga tajir di Arab Saudi, maupun sejumlah investor internasional untuk ambil bagian dalam aksi ini.

Baca Juga: Terancam dimakzulkan, Trump: Pasar akan alami depresi, bukan cuma resesi

Beberapa keluarga terkaya di Arab Saudi nyatanya memang ditekan untuk ambil bagian dalam nilai yang besar. Beberapa keluarga yang diketahui tersebut misalnya Keluarga Olayan, dan Pangeran Alwaleed bin Talal, miliarder yang sempat diungsikan selama beberapa minggu di Hotel Ritz Carlton selama masa pemberantasan korupsi pada 2017.

Sementara sumber Bloomberg menyatakan China juga bakal berkomitmen untuk membeli saham Aramco hingga US$ 10 miliar via surat utang dan beberapa perusahaan milik negara lainnya.

Aksi serupa juga pernah dilakukan Pemerintah Cina ketika menyuntik US$ 45 miliar ke SoftBank Corp Vision Fund, mengempit US$ 3,5 milair saham Uber Technologies Inc, dan berencana mengucurkan investasi US$ 500 miliar untuk membangun kota futuristik.

“Kami memperkirakan ada dua hingga tiga kali oversubscription atas aksi IPO Aramco. Sedangkan dari perspektif investor ritel, sejumlah kepastian bonus, dividen tetap diperkirakan bakal mendukung harga saham di pasar sekunder. Dan jangan lupa, aliran dana pasif yang bakal terjadi setelah beberapa minggu IPO,” kata Manajer Portofoilo Shuaa Capital Aarthi Chandrasekaran.

Minggu (17/11), Aramco juga telah memulai roadshow ke investor, CEO Aramco Amin Nasser menyebutkan, aksi IPO Armaco bakal jadi hal yang bersejarah baik bagi perusahaan maupun Arab Saudi. “Kami tidak bisa lebih bahagia lagi,” katanya.

Baca Juga: Dengan inflasi yang rendah, The Fed dapat meningkatkan pasar tenaga kerja

Sepanjang Januari 2019 hingga September 2019, Aramco sendiri berhasil mencatat laba bersih US$ 68,2 miliar dengan pendapatan US$ 217 miliar. Nilai tersebut merosot secara tahunan dimana pada sembilan bulan awal 2018, perusahaan berhasil meraih laba bersih US$ 83,1 miliar, dan pendapatan US$ 233 miliar.

Catatan keuangan Aramco tahun lalu memang mengagumkan. Laba bersih Aramco sepanjang 2018 mencapai US$ 111,1 miliar yang menjadikannya sebagai perusahaan yang mencatat laba bersih terbesar di dunia.

Nilai tersebut bahkan lebih besar dari gabungan laba bersih peringkat kedua dan ketiga laba terbesar di dunia yaitu Apple dengan laba US$ 59,5 miliar dan Samsung dengan laba US$ 35,1 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×