kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beredar surat yang menyebut pasukan AS keluar dari Irak, ini jawaban Washington


Selasa, 07 Januari 2020 / 05:57 WIB
Beredar surat yang menyebut pasukan AS keluar dari Irak, ini jawaban Washington
ILUSTRASI. Pasukan Tim Tempur Brigade 1 Divisi Lintas Udara 82 Amerika Serikat (AS) berjalan menuju pesawat sebelum berangkat ke Timur Tengah dari Fort Bragg, North Carolina, 5 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper menyatakan, Washington tidak memiliki rencana untuk menarik pasukannya keluar dari Irak, menyusul laporan Reuters dan media lain soal surat militer negeri uak Sam kepada para pejabat Irak tentang reposisi pasukan untuk meninggalkan negara itu.

Perkembangan tersebut terjadi setelah serangan pesawat tak berawak AS yang diperintahkan Presiden Donald Trump membunuh komandan militer Iran Qassem Soleimani, yang dipandang sebagai tokoh paling kuat negeri Mullah di belakang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

"Tidak ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak," kata Esper kepada wartawan termasuk Reuters di Pentagon, Senin (6/1), ketika ditanya tentang surat itu seraya menambahkan, tidak ada rencana yang AS keluarkan untuk bersiap-siap pergi dari negeri seribu satu malam.

Baca Juga: Iran kibarkan bendera merah sejak Jumat, ini artinya

"Saya tidak tahu tentang surat itu. Kami berusaha mencari tahu dari mana datangnya surat itu. Tapi, tidak ada keputusan yang dibuat untuk meninggalkan Irak," ujar Esper. Info saja, AS masih menempatkan sekitar 5.000 tentara di Irak.

Jenderal Mark Milley, Kepala Staf Gabungan AS menyebutkan, surat itu adalah draf dokumen dengan kata-kata yang sederhana, yang dimaksudkan hanya untuk menggarisbawahi peningkatan pergerakan pasukan AS. "Kata-katanya sederhana, menyiratkan penarikan. Tapi, bukan itu yang terjadi," sebut dia sambil menekankan, tidak ada rencana penarikan pasukan.

Keaslian surat tersebut, yang ditujukan kepada Operasi Gabungan Baghdad Kementerian Pertahanan Irak dan ditandatangani seorang jenderal AS, sudah Reuters konfirmasi kepada sumber militer Irak.

Baca Juga: Iran bakal balas AS, Trump: Kami akan memukul mereka lebih keras

Esper menambahkan, AS masih berkomitmen untuk melawan Negara Islam di Irak bersama sekutu dan mitra mereka.

Hanya, beberapa helikopter terdengar terbang di atas Baghdad pada Senin (6/1) malam. Tidak jelas, apakah ini terkait penarikan pasukan AS. Tapi, surat itu mengatakan, pasukan koalisi akan menggunakan helikopter untuk keluar dari Irak.

"Untuk menghormati kedaulatan Republik Irak, dan seperti yang diminta oleh Parlemen dan Perdana Menteri Irak, CJTF-OIR (Gabungan Satuan Tugas-Operasi Penyelesaian Inheren) akan memposisikan pasukan selama hari-hari dan minggu-minggu mendatang untuk mempersiapkan pergerakan selanjutnya," sebut surat itu.

Baca Juga: AS-Iran memanas, sejumlah negara berupaya redakan ketegangan

Surat tersebut ditandatangani Brigadir Jenderal Korps Marinir AS William Seely III, komandan koalisi militer pimpinan AS untuk melawan Negara Islam. "Kami menghormati keputusan kedaulatan Anda untuk memerintahkan keberangkatan kami," kata surat itu.

Sebelumnya, Parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang menyerukan semua pasukan asing termasuk AS untuk meninggalkan negara mereka. Perdana Menteri Irak Abdel Abdul Mahdi mengatakan kepada Duta Besar AS, Senin (6/1), kedua negara perlu menerapkan resolusi tersebut tanpa memberikan batas waktu.

"Selama beberapa waktu ke depan, akan ada peningkatan perjalanan helikopter di dan sekitar Zona Internasional (IZ) Baghdad," tulis surat tersebut. Zona Internasional adalah nama resmi Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad, yang mencakup rumah dan  gedung bagi pemerintah dan misi asing.

Baca Juga: Ratusan ribu warga Iran menghadiri pemakaman Soleimani




TERBARU

[X]
×