Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Esper menambahkan, AS masih berkomitmen untuk melawan Negara Islam di Irak bersama sekutu dan mitra mereka.
Hanya, beberapa helikopter terdengar terbang di atas Baghdad pada Senin (6/1) malam. TidakĀ jelas, apakah ini terkait penarikan pasukan AS. Tapi, surat itu mengatakan, pasukan koalisi akan menggunakan helikopter untuk keluar dari Irak.
"Untuk menghormati kedaulatan Republik Irak, dan seperti yang diminta oleh Parlemen dan Perdana Menteri Irak, CJTF-OIR (Gabungan Satuan Tugas-Operasi Penyelesaian Inheren) akan memposisikan pasukan selama hari-hari dan minggu-minggu mendatang untuk mempersiapkan pergerakan selanjutnya," sebut surat itu.
Baca Juga: AS-Iran memanas, sejumlah negara berupaya redakan ketegangan
Surat tersebut ditandatangani Brigadir Jenderal Korps Marinir AS William Seely III, komandan koalisi militer pimpinan AS untuk melawan Negara Islam. "Kami menghormati keputusan kedaulatan Anda untuk memerintahkan keberangkatan kami," kata surat itu.
Sebelumnya, Parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang menyerukan semua pasukan asing termasuk AS untuk meninggalkan negara mereka. Perdana Menteri Irak Abdel Abdul Mahdi mengatakan kepada Duta Besar AS, Senin (6/1), kedua negara perlu menerapkan resolusi tersebut tanpa memberikan batas waktu.
"Selama beberapa waktu ke depan, akan ada peningkatan perjalanan helikopter di dan sekitar Zona Internasional (IZ) Baghdad," tulis surat tersebut. Zona Internasional adalah nama resmi Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad, yang mencakup rumah danĀ gedung bagi pemerintah dan misi asing.
Baca Juga: Ratusan ribu warga Iran menghadiri pemakaman Soleimani