Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Rekaman dari media pemerintah menunjukkan pembom jarak jauh H-6G dan H-6J berlatih lepas landas malam hari dan mensimulasikan serangan terhadap target laut.
Peningkatan latihan militer mengikuti eskalasi ketegangan yang dramatis antara China dan AS.
Perseteruan antara kedua negara adidaya itu meliputi Hong Kong, Taiwan, perdagangan, Huawei, virus corona, dan wilayah maritim yang disengketakan.
Baca Juga: Peringatan China ke AS: Hindari ambil tindakan berbahaya yang bisa panaskan situasi
Awal pekan ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa perang antara China dan AS serta Australia mungkin saja terjadi.
Dia menyerukan aliansi negara-negara Indo-Pasifik untuk memerangi meningkatnya ancaman China secara global, tetapi juga di Laut China Selatan.
Komentarnya mengikuti mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, yang mengindikasikan konflik antara AS dan China dapat terjadi dalam tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Perundingan di kongres gagal, Trump akan coba jalankan stimulus virus corona sendiri
Menanggapi pernyataan ini, Mr Morrison berkata: “Kami telah mengakui bahwa apa yang sebelumnya tidak terbayangkan dan bahkan tidak dianggap mungkin atau mungkin dalam hal jenis hasil tersebut tidak lagi dipertimbangkan dalam konteks tersebut.
“Saat ini, Indo-Pasifik menjadi episentrum persaingan strategis. Ketegangan atas klaim teritorial meningkat," ujarnya.