kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,43   8,09   0.90%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertemu di Uzbekistan, Vladimir Putin dan Xi Jinping bakal Bahas Masalah Ini


Rabu, 14 September 2022 / 15:14 WIB
Bertemu di Uzbekistan, Vladimir Putin dan Xi Jinping bakal Bahas Masalah Ini
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China, Jumat (4/2/2022). Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan membahas Ukraina juga Taiwan saat pertemuan di Uzbekistan pada Kamis (15/9), yang menurut Kremlin akan memiliki "signifikansi khusus" mengingat situasi geopolitik.

Xi akan meninggalkan China untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun untuk perjalanan minggu ini ke Asia Tengah untuk bertemu Putin, hanya sebulan sebelum dia ditetapkan untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin China paling kuat sejak Mao Zedong.

"Para presiden akan membahas agenda bilateral dan topik utama regional dan internasional," kata Aide Kremlin Yuri Ushakov seperti dikutip Reuters.

"Tentu saja, mereka akan memberikan penilaian positif tentang tingkat kepercayaan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kemitraan strategis bilateral," tambahnya.

Baca Juga: Beijing: Di Bawah Arahan Xi Jinping dan Putin, Hubungan China & Rusia Bergerak Maju

Kemitraan "tanpa batas" yang semakin dalam antara negara adidaya China yang sedang bangkit dan raksasa sumber daya alam Rusia adalah perkembangan geopolitik yang harus Barat saksikan dengan cemas.

Pertemuan itu akan memberi Xi kesempatan untuk menggarisbawahi pengaruhnya, sementara Putin bisa menunjukkan kecenderungan Rusia terhadap Asia. 

Kedua pemimpin bisa menunjukkan penentangan mereka terhadap Amerika Serikat seperti halnya Barat berusaha untuk menghukum Rusia atas apa yang Moskow sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

China adalah pembeli minyak terbesar Rusia, salah satu sumber utama pendapatan untuk kas negara Moskow.

Baca Juga: Xi Jinping Akan Bertemu Vladimir Putin di Asia Tengah, di Negara Mana?

Rusia juga berusaha untuk meningkatkan penjualan gas ke China dan membangun jaringan pipa baru ke negara itu. Sebab, pasokan gasnya ke Eropa telah dibatasi secara signifikan di tengah kebuntuan di Ukraina.

Ushakov mengatakan, Rusia menghargai posisi China terhadap apa yang Beijing sebut "krisis Ukraina". Dia bilang, China telah melakukan "pendekatan seimbang" terhadap konflik tersebut.

China "dengan jelas memahami alasan yang memaksa Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus. Masalah ini, tentu saja, akan dibahas secara menyeluruh selama pertemuan mendatang," ungkap Ushakov.

Pertemuan antara Xi dan Putin di Uzbekistan akan berlangsung di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di kota kuno Jalur Sutra Samarkand di Uzbekistan.

Tapi, Ushakov memastikan, tidak ada kesepakatan energi baru dengan China yang akan kedua negara tandatangani di Uzbekistan.




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×