Sumber: NBC News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar dari NBC News.
"Trump berjanji untuk mengutamakan pekerja Amerika, dan tindakan yang masuk akal ini justru berhasil dengan mencegah perusahaan-perusahaan merusak sistem dan menurunkan upah," ujar Taylor Rogers, juru bicara Gedung Putih, kepada NBC.
Dia menambahkan, "Ini juga memberikan kepastian bagi bisnis Amerika yang sebenarnya ingin mendatangkan pekerja berkeahlian tinggi ke negara kita yang hebat, tetapi telah diinjak-injak oleh penyalahgunaan sistem."
Proklamasi ini merupakan kemenangan bagi para garis keras imigrasi di Capitol Hill, tetapi kemungkinan akan membuat jengkel para eksekutif teknologi yang mencari pekerja berkualitas dari luar negeri.
Tonton: Trump Datang ke Inggris, Keir Starmer Tarik Investasi Jumbo Rp 3.000 Triliun dari AS
Amazon, Meta, Google, Apple, dan Walmart, termasuk di antara pengguna visa terbesar dalam program ini, yang disahkan menjadi undang-undang oleh Presiden George H.W. Bush pada tahun 1990.
Biayanya berkisar antara US$ 2.000 hingga US$ 5.000 per aplikasi.
Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa perusahaan teknologi akan senang dengan perubahan tersebut.
"Saya pikir mereka akan sangat senang. Semua orang akan senang," kata Trump.