kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.651   28,00   0,17%
  • IDX 8.080   28,86   0,36%
  • KOMPAS100 1.128   4,64   0,41%
  • LQ45 814   3,69   0,46%
  • ISSI 280   1,52   0,55%
  • IDX30 424   1,93   0,46%
  • IDXHIDIV20 486   0,74   0,15%
  • IDX80 123   0,42   0,34%
  • IDXV30 132   0,07   0,05%
  • IDXQ30 135   0,30   0,23%

Biaya Visa Baru Trump sebesar Rp 1,6 Miliar Picu Kepanikan Pekerja Asing


Senin, 22 September 2025 / 06:36 WIB
Biaya Visa Baru Trump sebesar Rp 1,6 Miliar Picu Kepanikan Pekerja Asing
ILUSTRASI. Perintah mengejutkan dari pemerintahan Trump yang memberlakukan biaya baru sebesar US$ 100.000 atau setara dengan Rp 1,6 miliar (kurs Rp 16.640) untuk beberapa visa pekerja asing memicu kepanikan dan kebingungan. REUTERS/Kevin Lamarque 


Sumber: NBC News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Perintah mengejutkan dari pemerintahan Trump yang memberlakukan biaya baru sebesar US$ 100.000 atau setara dengan Rp 1,6 miliar (kurs Rp 16.640) untuk beberapa visa pekerja asing memicu kepanikan dan kebingungan. 

Pekerja, perusahaan, dan pemerintah asing bergegas menanggapi tindakan keras imigrasi terbaru Washington.

Melansir NBC News, pada saat Gedung Putih mengklarifikasi bahwa pemegang visa H-1B untuk pekerja terampil yang sudah ada (existing) tidak terdampak, kekacauan telah terjadi.

Sekutu AS menyatakan kekhawatiran dan warga negara mereka membatalkan liburan, perjalanan bisnis, dan rencana untuk mengunjungi keluarga saat mereka bergegas kembali ke Amerika sebelum aturan baru tersebut berlaku pada hari Minggu.

Presiden Donald Trump menandatangani proklamasi (proclamation) pada hari Jumat (19/5/2025) yang mewajibkan perusahaan untuk membayar biaya untuk mendapatkan visa, yang diandalkan oleh perusahaan teknologi besar untuk mengisi pekerjaan berketerampilan tinggi. 

Namun, perintah tersebut tidak memberikan kejelasan apakah biaya baru yang tinggi hanya berlaku untuk aplikasi baru, atau mungkin juga menjerat pembaruan dan bahkan mereka yang sudah memegang visa yang valid.

Baca Juga: Trump Cabut Lebih dari 6.000 Visa Mahasiswa, Sebagian karena Dugaan Terorisme

Ketidakjelasan ini langsung memicu interpretasi terburuk di ruang rapat dan di ruang keluarga dari Bengaluru hingga London.

Pemerintah India mengatakan bahwa tindakan tersebut kemungkinan akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan akibat gangguan yang ditimbulkan bagi keluarga, dan menambahkan bahwa implikasi penuh dari tindakan tersebut sedang dipelajari.

Selama 24 jam yang menegangkan, para pekerja khawatir mereka bisa saja dikunci dari AS sepenuhnya.

Perusahaan teknologi dan bank mengirimkan memo mendesak kepada karyawan yang menyarankan mereka untuk tidak meninggalkan negara itu. Tas dikemas, tiket dibeli, dan keluarga ditinggalkan sementara para pemegang visa berebut untuk menghindari apa yang mereka yakini sebagai tenggat waktu yang semakin dekat.

Rekaman yang diverifikasi oleh NBC News menunjukkan kekacauan dan kebingungan dalam penerbangan keberangkatan dari San Francisco ke Dubai setelah pengumuman Trump.

Kapten terdengar menyebutkan keadaan yang "belum pernah terjadi sebelumnya", dengan mengatakan "ada sejumlah penumpang yang tidak ingin bepergian bersama kami."

Baca Juga: Pemerintahan Trump Siapkan Lembur dan AI untuk Percepat Visa Jelang Piala Dunia 2026




TERBARU

[X]
×