Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/WILMINGTON. Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, perlahan-lahan semakin mendekati kemenangan atas Donald Trump pada hari Kamis (5/11/2020) dalam Pilpres AS yang sangat ketat. Di sisi lain, presiden Republik Donald Trump meningkatkan upaya hukumnya untuk mempengaruhi penghitungan suara dan membuat klaim baru yang tidak berdasar atas penipuan pemungutan suara.
Melansir Reuters, Biden, mantan wakil presiden AS, memimpin di Pennsylvania dan Georgia sambil mempertahankan margin tipis di Nevada dan Arizona.
Perhitungan suara yang berlarut-larut di sejumlah negara bagian itu masih berlangsung dua hari setelah pemungutan suara ditutup. Sementara, pengunjuk rasa dari kedua belah pihak menggelar demonstrasi di kota-kota besar terkait penghitungan suara.
Setelah kampanye sengit yang dilancarkan selama pandemi virus corona, pemilu AS tampaknya bergerak menuju kesimpulan yang menegangkan dalam beberapa jam dan mungkin beberapa hari mendatang.
Baca Juga: Pendukung Trump dan Biden gelar aksi protes di seluruh AS
Masih ada jalan sempit bagi Trump untuk menang jika dia bertahan di Georgia, di mana dia memimpin dengan 12.800 suara, dan Pennsylvania, di mana dia unggul dengan 108.600 suara, dan menyalip Biden di Arizona, di mana dia tertinggal dengan 68.100 suara, atau Nevada, di mana dia tertinggal 11.400 suara.
Akan tetapi, banyak dari suara yang luar biasa di Georgia dan Pennsylvania diperkirakan akan condong ke Demokrat, seperti wilayah Atlanta dan Philadelphia.
Trump, yang menyerang integritas sistem pemungutan suara AS selama kampanye, lagi-lagi pada hari Kamis menuduh kecurangan pemungutan suara tanpa memberikan bukti. Dia juga menuduh Demokrat "mencuri" pemilu AS.
Baca Juga: Harapan China: Pemerintahan AS yang baru promosikan hubungan bilateral yang sehat