Sumber: VnExpress International | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bill Gates dikenal sebagai pendiri Microsoft sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia teknologi. Namun, Gates mengungkapkan bahwa ia baru benar-benar merasa sukses pada usia 42 tahun, lebih dari satu dekade setelah menjadi miliarder termuda di dunia.
“Saya tidak akan mengatakan bahwa saya merasa nyaman Microsoft sudah sukses hingga sekitar 1998,” kata Gates kepada CNBC Make It. Padahal, ia sudah membawa Microsoft melantai di bursa pada 1986 dan menjadi miliarder di usia 31 tahun.
Dari Miliarder Termuda ke Orang Terkaya Dunia
Gates kemudian menyandang gelar orang terkaya di dunia selama 13 tahun berturut-turut, dari 1995 hingga 2007. Kini, di usianya yang ke-69, kekayaan bersih Gates diperkirakan Forbes mencapai US$107 miliar. Untuk pertama kalinya dalam 34 tahun, ia keluar dari daftar 10 orang terkaya Amerika, menempati peringkat ke-14.
Baca Juga: Harga Bitcoin Meroket, Kekayaan Satoshi Nakamoto Mengalahkan Bill Gates
Dalam memoarnya berjudul Source Code yang dirilis awal tahun ini, Gates menceritakan bagaimana ia terbiasa bekerja hingga 80 jam per minggu, menulis kode, dan terus-menerus dihantui rasa takut bahwa Microsoft bisa tersingkir dalam revolusi komputer pribadi.
Kecemasan itu membuatnya sulit menikmati pencapaian. Bahkan setelah Microsoft go public dan wajahnya terpampang di sampul Fortune, Gates menghindari perayaan.
“Saya selalu merasa dikejar. Jadi setiap kali Microsoft merayakan ulang tahun, saya selalu bilang, ‘Saya tidak punya waktu untuk menoleh ke belakang,’” ujarnya.
Titik Balik di Akhir 1990-an
Baru pada akhir 1990-an Gates merasa lebih aman dengan posisi Microsoft. Saat itu, perusahaan yang ia bangun telah menjadi perusahaan publik paling bernilai di dunia, dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$250 miliar. Kekayaan pribadinya mencapai sekitar US$58 miliar.
Baca Juga: Bill Gates Sebut AI Takkan Menggantikan Pekerjaan Ini Bahkan dalam 100 Tahun ke Depan
“Baru saat itu saya berpikir, ‘Wow, kami bahkan bisa membuat beberapa kesalahan dan tetap baik-baik saja.’ Sebelumnya, saya merasa satu kesalahan saja bisa berarti akhir bagi Microsoft,” kenangnya.
Gates juga menegaskan bahwa keberhasilan Microsoft berakar dari kecintaannya pada pemrograman sejak remaja. Pada usia 13 tahun, ia kerap menyelinap keluar rumah hingga pukul 2 pagi untuk menulis dan menguji kode komputer.
Kebiasaan itu berlanjut ke bangku kuliah, hingga akhirnya ia memutuskan keluar dari Harvard University pada 1973 untuk mendirikan Microsoft bersama Paul Allen.