kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bisa picu perang, pesawat pembom B-1B AS terbang di atas perairan dekat China


Kamis, 21 Mei 2020 / 18:49 WIB
Bisa picu perang, pesawat pembom B-1B AS terbang di atas perairan dekat China
ILUSTRASI. B1-B Lancer operasional yang baru ditingkatkan pertama kali mendarat 21 Januari 2014, di Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas. B-1B Lancer baru-baru ini ditingkatkan dengan Stasiun Pertempuran Terpadu yang baru.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin meningkat dan dikhawatirkan bisa berujung pada konflik terbuka antara angkatan perang kedua  negara. Apalagi ketika pesawat pembom B-1B Lancer milik Angkatan Udara AS terbang di atas dekat perairan China di tengah memanasnya hubungan kedua negara.

Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS belakangan ini meningkatkan operasi mereka di Laut China Selatan, Luat China Timur, Selat Taiwan dan Laut Kuning, saat Tiongkok tengah berupaya meningkatkan kehadiran militernya di perairan tersebut.

Pengamat militer China memperingatkan hal ini berisiko terjadinya konflik terbuka militer kedua negara.

Baca Juga: Kapal Induk AS Theodore Roosevelt akan berlayar pekan depan tantang provokasi China

Mengutip South China Morning Post, Kamis (21/5),  Pasukan Udara Pasifik AS mengatakan di Twitter pada hari Selasa bahwa pesawat pembom B-1 melakukan misi di Laut China Selatan, hanya beberapa hari setelah latihan Angkatan Laut AS di dekat Hawaii.

Hal ini menunjukkan kredibilitas pasukan udara AS untuk mengatasi keamanan yang berbeda-beda dan tidak pasti.

Seperti diketahui, Beijing dan Washington telah terlibat dalam perang kata-kata terkait penanganan virus corona dan asal muasal virus corona yang telah  menewaskan lebih dari 324.000 orang dan menginfeksi hampir 5 juta orang di seluruh dunia.

Aksi saling menyalahkan antara kedua pihak telah menyebabkan keretakan hubungan kedua negara yang sudah tegang, dan memengaruhi berbagai kegiatan, termasuk jurnalisme, perdagangan, teknologi dan militer.

Baca Juga: Respons NATO, Rusia tambah enam kapal perang baru perkuat Armada Baltik

Angkatan Udara AS mengerahkan empat pesawat pembom B-1B dan sekitar 200 penerbangan dari Texas ke Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam pada 1 Mei 2020, mengatakan, misinya adalah mendukung pasukan udara pasifik dan melakukan pelatihan dan operasi dengan sekutu dan mitra AS di kawasan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×