kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisakah seseorang tinggal di planet Mars selamanya? Siap-siap kecele!


Selasa, 07 September 2021 / 10:40 WIB
Bisakah seseorang tinggal di planet Mars selamanya? Siap-siap kecele!
ILUSTRASI. Ilmuwan memperhitungkan berapa lama seseorang berada di planet Mars


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Para ilmuwan berhasil memperhitungkan berapa lama seseorang berada di planet Mars. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal AGU Space Weather, radiasi dari matahari, bintang, dan galaksi jauh menjadi faktor yang mempengaruhi berapa lama seseorang berada di Mars.

Manusia dengan berbagai macam kelebihan di dalam tubuhnya mampu tinggal di tempat-tempat tertentu. Kebanyakan orang akan merasakan kedinginan apabila menginjakan kaki di dataran yang lebih tinggi, seperti di daerah pegunungan.

Sebaliknya, di pantai kita merasakan terik matahari yang menghangatkan tubuh kita sambil menikmati serunya bermain air di pinggiran.

Tetapi, pernahkah Anda berpikir bagaimana rasanya bila meginjakan kaki di planet lain? Apa yang bakal kita rasakan?

Mengutip dari Smallcapnews sekelompok peneliti internasional baru saja menerbitkan temuan barunya dalam jurnal yang diterbiktkan AGU Space Weather terkait berapa lama seseorang berada di planet Mars.

Planet Mars

Baca Juga: Mengenal Neptunus, planet yang paling dingin di Tata Surya

Berapa lama seseorang menginjakkan kaki di Mars?

Jadi, berapa lama seseorang menginjakkan kaki di Mars?

Durasi misi berawak ke Mars tidak boleh lebih dari 4 tahun karena risiko bagi para kru dari radiasi matahari, bintang, dan galaksi jauh.

Para penliti dari Skolkovo Institute of Science and Technology (Rusia), University of California (AS), University of Postdam (Jerman) dan Massachusetts Institute of Technology (AS) mengevaluasi efek radiasi kosmik terhadap kesehatan awak kapal. Tidak hanya itu saja, mereka juga membahas batasan yang dikenakan oleh berat pesawat ruang angkasa pada bahan pelindung, yang mensimulasikan difusi partikel di dalamnya.

Secara spesifik, para ilmuwan menganalisis dua jenis utama radiasi yang berbahaya. Yakni partikel energi matahari (SEP) dan sinar kosmik galaksi (GCR), yang intensitasnya tergantung pada aktivitas Matahari.

Radiasi tersebut akan mempengaruhi berbagai organ manusia dan pesawat ruang angkasa.

Perhitungan menunjukan bahwa waktu yang tepat untuk menuku ke planet berwarna merah ini berlangsung sekitar 9 bulan. Ini sesuai dengan energi matahari maksimum, karena intensitas GCR, jenis radiasi paling agresif berkurang dalam 6-12 bulan setelah aktivitas matahari puncak.

Bagaimana pun juga, apabila misi dimulai selama tenaga surya maksimum, tidak dapat melebihi 4 tahun. Karena setelah itu, para kru akan terkena radiasi tingkat berbahaya.

Begitu pula dengan penggunaan bahan yang mampu memberikan perlindungan terhadap radiasi kosmik dikondisikan pada berat maksimum pesawat yang diizinkan. Selain itu, seiring berjalannya waktu, bahan yang digunakan dapat mulai memancarkan radiasi.

Selanjutnya: Asteroid ini menandai bahwa lebih dari 1000 asteroid pernah mendekati Bumi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×