Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. GoPro Inc berencana bermitra dengan perusahaan yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis ke depan. Perusahaan ini tidak secara aktif berniat menjual bisnisnya, namun juga tidak menutup pintu bagi opsi akuisisi. Pembuat action camera ini mengatakan hal tersebut, seiring sahamnya yang sedikit rebound dari koreksi besar sebelumnya.
Sejumlah media melaporkan GoPro telah menyewa JP Morgan untuk membantu mereka menghitung untuk proses penjualan perusahaan. Perusahaan ini mengalami penurunan penjualan kamera olahraga dan drone produksi GoPro yang membuat kinerja perusahaan tersebut tidak menggembirakan.
Saham GoPro turun hingga 33% mencapai US$ 5,04 per saham pada perdangan Senin (9/1). Ini menjadi penurunan saham lanjutan setelah pembicaraan penjualan saham GoPro pertama kali terkuak oleh media.
"Kami selalu terbuka terhadap setiap kesempatan yang akan membantu kami untuk bisa menjalankan misi bisnis kami. JP Morgan adalah klien bank kami tapi tidak ada keterlibatan aktif untuk menjual," ujar manajemen GoPro kepada Reuters.
Sebelumnya GoPro menurunkan target pendapatan kuartal keempat, menyusul melemahnya permintaan kamera di musim liburan. Perusahaan ini juga mengumumkan rencana untuk tidak lagi menjual drone. GoPro telah mengalami penurunan permintaan kamera yang biasanya digunakan oleh traveler dan pecandu olahraga.
Sebelumnya perusahaan ini mengambil langkah untuk memancing pembelian di pasar dengan menurunkan harga jual kamera terbarunya HERO6 dari US$ 499 menjadi US$ 399 per unit pada pekan ini. Keputusan tersebut akan memangkas pendapatan GoPro sekitar US$80 juta di kuartal keempat.