Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Uber Technologies Inc telah memangkas sekitar 600 pekerjanya di India sebagai bagian dari rencana mengurangi tenaga kerja globalnya sebesar 23%.
Hal itu sebagaimana dikatakan perusahaan ini pada hari Selasa (26/5). Uber mengikuti jejak pesaing lokalnya yakni Ola yang juga mengurangi jumlah karyawan karena terdampak covid-19. Pekan lalu, Uber mengatakan akan fokus pada bisnis intinya.
Baca Juga: Layanan pengiriman makanan Gojek dan Grab naik dua digit saat Ramadan
"Dampak Covid-19 dan sifat pemulihan yang tidak terduga membuat Uber India SA tidak punya pilihan selain mengurangi ukuran tenaga kerjanya," kata Uber India dan Presiden Asia Selatan Pradeep Parameswaran seperti dilansir Reuters.
Karyawan yang diberhentikan akan menerima pembayaran minimum 10 minggu, perlindungan asuransi kesehatan selama enam bulan ke depan dan bantuan lainnya.
Operasional taksi di India berhenti beropasi pada akhir Maret karena pemerintah memberlakukan lockdown di seluruh negeri untuk menahan penyebaran virus corona.
Baca Juga: Uber habiskan Rp 279 miliar untuk bantu keuangan pengemudi terdampak covid-19
Setelah penguncian dilonggarkan, ternyata seluruh sektor bisnis menghadapi tantangan karena permintaan untuk layanan mereka telah menurun.
Saingan utama Uber di India - Ola yang didukung oleh SoftBank Group - mengatakan pekan lalu akan memangkas sekitar 1.400 pekerjaan karena penutupan itu menurunkan pendapatan sebesar 95% dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Cara Warren Buffett dan Masayoshi mengelola kerugian besar karena kesalahan investasi
Uber tidak mengatakan berapa banyak pekerja yang dipekerjakannya di India, tetapi sebuah sumber mengatakan kepada Reuters perusahaan mempekerjakan sekitar 2.400-2.500 karyawan sebelum PHK hari Selasa diumumkan.