kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BoE prediksi Inggris akan hadapi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam sedekade terakhir


Kamis, 07 Februari 2019 / 22:38 WIB
BoE prediksi Inggris akan hadapi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam sedekade terakhir


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank of England (BoE) mengatakan Inggris akan menghadapi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam satu dekade terakhir pada tahun ini akibat ketidakpastian Brexit yang terus meningkat dan perlambatan ekonomi global. Di sisi lain, bank sentral juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga jika kesepakatan perceraian dengan Uni Eropa dilaksanakan. 

Seperti diberitakan Reuters, Di saat sejumlah bank sentral besar lain menahan diri dari menaikkan suku bunga, BoE mengatakan kenaikan secara bertahap dan terbatas merupakan hal yang harus dihadapi Inggris hanya dalam waktu 50 hari sebelum Brexit.

Gubernur BoE Mark Carney mengatakan ketidakpastian Brexit menyebabkan ketegangan di negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia tersebut. "Masih ada berbagai kemungkinan yang sama besarnya seperti pagi hari setelah referendum," kata Carney setelah para pembuat kebijakan bank sentral dengan suara bulat memilih untuk mempertahankan suku bunga sebesar 0,75%.

Inggris akan meninggalkan blok Eropa itu pada 29 Maret mendatang. Tetapi Perdana Menteri Inggris Theresa May menginginkan lebih banyak konsesi dari Brussels untuk menggalang Partai Konservatifnya yang sedang terpecah.

Poundsterling awalnya turun seperempat sen terhadap dolar dan menyentuh level terendah dalam dua minggu. Tetapi kemudian naik setelah Carney berbicara tentang kemungkinan kenaikan ekonomi setelah kesepakatan Brexit yang akan mengantar pada kenaikan suku bunga.

Suku bunga berjangka mengindikasikan investor sedikit mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga tahun ini. 
"Dalam jangka pendek, BoE jelas lebih dovish," kata James Smith, ekonom ING. "Mereka secara halus masih mengatakan bahwa preferensi mereka adalah menaikkan suku bunga, tetapi semuanya bergantung pada Brexit."

Bank sentral juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi 1,2% dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,7% yang dibuat pada November lalu. Hal ini menjadi perkiraan penurunan terbesar sejak referendum Brexit pada tahun 2016.

Untuk tahun 2020, BoE juga menurunkan prospek keseluruhan menjadi 1,5% dari 1,7%. Baru kemudian meningkat menjadi 1,9% untuk tahun 2021.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×