Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
4. Memprioritaskan Merek daripada Pertumbuhan Finansial
Daya tarik produk merek menggoda bagi kelas menengah. Dari pakaian hingga elektronik, banyak konsumen kelas menengah lebih mengutamakan merek daripada nilai, yang sering kali merugikan kesehatan finansial mereka.
Meskipun tidak ada yang salah dengan menikmati produk berkualitas, memilih opsi yang paling mahal secara konsisten dapat mencegah Anda membangun kekayaan.
Untuk mengatasi beban merek:
- Fokus pada kualitas daripada label: Teliti produk berdasarkan daya tahan dan fungsionalitas daripada nama merek.
- Tunggu sebelum membeli: Terapkan aturan 24 jam untuk pembelian yang tidak penting guna menghindari pembelian impulsif.
- Jelajahi merek alternatif: Banyak merek yang kurang dikenal menawarkan kualitas yang sebanding dengan harga yang lebih rendah.
- Ubah perspektif Anda: Ketahuilah bahwa kesuksesan finansial berasal dari pengelolaan uang yang cerdas, bukan dari memajang merek mahal.
Baca Juga: Perbedaan Pola Pikir Orang Kaya dengan Orang Miskin Menurut Robert Kiyosaki
5. Pinjaman Berbunga Tinggi dan Jebakan Kartu Kredit
Barangkali ancaman paling berbahaya bagi stabilitas keuangan kelas menengah adalah utang berbunga tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik, kartu kredit dapat menjadi pasir hisap finansial.
Banyak orang terjebak dalam perangkap hanya melakukan pembayaran minimum, tanpa menyadari bagaimana hal ini memperpanjang utang mereka dan meningkatkan jumlah total yang dibayarkan.
Untuk menghindari spiral utang:
- Bayar lebih dari jumlah minimum: Selalu bayarkan saldo kartu kredit sebanyak mungkin. - Pahami biaya sebenarnya: Sebelum mengambil utang, hitung total biaya, termasuk bunga, selama masa pinjaman.
- Buat rencana pembayaran utang: Prioritaskan pelunasan utang berbunga tinggi secepat mungkin.
- Bangun dana darurat: Tabungan dapat membantu menghindari ketergantungan pada kartu kredit atau pinjaman untuk pengeluaran tak terduga.