kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.539   -24,00   -0,15%
  • IDX 7.681   31,84   0,42%
  • KOMPAS100 1.196   5,12   0,43%
  • LQ45 953   4,16   0,44%
  • ISSI 232   0,67   0,29%
  • IDX30 488   1,51   0,31%
  • IDXHIDIV20 586   2,81   0,48%
  • IDX80 136   0,48   0,35%
  • IDXV30 142   0,42   0,30%
  • IDXQ30 163   0,54   0,34%

Boros dalam 5 Hal Ini Akan Menjadikan Seseorang Terjebak di Kelas Menengah


Kamis, 17 Oktober 2024 / 03:25 WIB
Boros dalam 5 Hal Ini Akan Menjadikan Seseorang Terjebak di Kelas Menengah
ILUSTRASI. Pola belanja tertentu dapat menjebak individu untuk tetap berada di kelas menengah.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dalam lanskap ekonomi saat ini, kelas menengah menghadapi tekanan finansial yang semakin meningkat. 

Namun, dengan perencanaan yang cermat dan kebiasaan belanja yang bijak, membangun kekayaan dan mencapai stabilitas finansial adalah sesuatu hal yang mungkin dilakukan.

Namun, pola belanja tertentu dapat menjebak individu untuk tetap berada di kelas menengah. 

Melansir New Trader U, berikut lima kebiasaan pemborosan uang sehari-hari yang dapat menghambat pertumbuhan finansial Anda dan cara mengatasinya:

1. Perangkap Perumahan

Memiliki rumah telah lama menjadi landasan aspirasi kelas menengah. Namun, jika tidak disikapi dengan bijak, mimpi ini dapat dengan cepat menjadi beban finansial.

Menurut NBC News, pada tahun 2022, hampir 30% pemilik rumah kelas menengah membeli rumah yang harganya lebih dari 30% dari pendapatan mereka. Pembebanan biaya perumahan yang berlebihan ini dapat berdampak luas pada kesehatan finansial Anda.

Jika Anda mengalokasikan terlalu banyak pendapatan untuk perumahan, Anda memiliki lebih sedikit uang untuk tabungan, investasi, dan pengeluaran penting lainnya. 
Ketidakseimbangan ini dapat menghambat kemampuan Anda untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu. 

Baca Juga: 5 Penyebab Seseorang jadi Miskin Meski Memiliki Gaji di Atas Rata-Rata

Perangkap lain di pasar perumahan adalah godaan untuk sering melakukan pembiayaan ulang. Meskipun pembiayaan ulang terkadang dapat menghasilkan suku bunga yang lebih rendah, pembiayaan ulang sering kali disertai dengan biaya yang besar dan dapat memperpanjang jangka waktu pinjaman, sehingga membuat Anda terlilit utang lebih lama. 

Untuk menghindari jebakan perumahan, pertimbangkan strategi berikut:

- Berpikir jangka panjang: Pertimbangkan potensi pendapatan masa depan dan kebutuhan keluarga Anda saat membeli rumah. Rumah yang sesuai dengan anggaran Anda sekarang mungkin akan menjadi beban keuangan dalam beberapa tahun.
- Berhati-hatilah dengan pembiayaan ulang: Hanya jika penghematan jangka panjang secara signifikan lebih besar daripada biayanya, dan hindari memperpanjang jangka waktu pinjaman Anda jika memungkinkan.
- Pertimbangkan lokasi dengan cermat: Terkadang, memilih rumah di daerah yang lebih murah dapat memberikan keseimbangan yang lebih baik antara kualitas hidup dan stabilitas keuangan.
- Ingatlah bahwa semakin lama KPR, semakin banyak biaya bunga yang Anda bayarkan selama masa pinjaman dan semakin lambat Anda membangun ekuitas di rumah Anda. 

Baca Juga: 10 Tanda Umum Seseorang Terjebak di Kelas Menengah dan Cara Mengubah Nasibnya

2. Biaya Tersembunyi dari Mobil Mewah

Daya tarik kendaraan mewah merupakan hal yang tidak dapat disangkal. Namun, mobil mewah dapat menguras keuangan kelas menengah secara signifikan, karena seringkali harganya jauh lebih mahal daripada harga pasarannya.

Ketika Anda memilih mobil mahal, Anda berkomitmen pada pembayaran bulanan yang tinggi, premi asuransi yang lebih tinggi, perawatan yang lebih mahal, dan depresiasi yang cepat. 

Untuk menghindari hilangnya kekayaan Anda:

- Prioritaskan nilai daripada status: Cari kendaraan andal dengan efisiensi bahan bakar yang baik.
- Pertimbangkan untuk membeli kendaraan bekas: Kendaraan mewah bekas dapat menawarkan prestise dengan biaya yang jauh lebih murah.
- Perpanjang umur mobil Anda: Perawatan rutin dapat membantu Anda menghindari siklus peningkatan yang terus-menerus.
- Hitung penghematannya: Sisihkan uang yang Anda hemat dari biaya mobil ke investasi yang dapat tumbuh seiring waktu.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya

3. Kebiasaan Makan Bisa Menguras Keuangan 

Makanan adalah kebutuhan, tetapi keluarga kelas menengah sering kali mengeluarkan uang secara berlebihan tanpa menyadarinya. 

Sering makan di luar, terutama di restoran kelas atas, dapat dengan cepat menggerogoti anggaran.

Bukan hanya pengeluaran di restoran yang menjadi masalah. Kebiasaan berbelanja bahan makanan yang tidak efisien dan pemborosan makanan di rumah juga dapat menguras keuangan Anda. 

Untuk mengatasi dilema makan di luar dan pemborosan makanan:

- Rencanakan makanan Anda: Buat rencana makan mingguan dan daftar belanja untuk menghindari pembelian impulsif dan mengurangi pemborosan.
- Memasak sendiri di rumah lebih sering: Pelajari cara menyiapkan hidangan restoran favorit Anda dengan biaya yang lebih murah.
- Manfaatkan sisa makanan secara kreatif: Manfaatkan sisa makanan menjadi hidangan baru untuk menghemat anggaran makanan Anda.
- Anggap makan di luar sebagai acara khusus: Batasi kunjungan ke restoran untuk merayakan momen penting atau acara khusus.

Baca Juga: 9 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Dididik di Keluarga Kelas Menengah ke Bawah

4. Memprioritaskan Merek daripada Pertumbuhan Finansial

Daya tarik produk merek menggoda bagi kelas menengah. Dari pakaian hingga elektronik, banyak konsumen kelas menengah lebih mengutamakan merek daripada nilai, yang sering kali merugikan kesehatan finansial mereka.

Meskipun tidak ada yang salah dengan menikmati produk berkualitas, memilih opsi yang paling mahal secara konsisten dapat mencegah Anda membangun kekayaan.

Untuk mengatasi beban merek:

- Fokus pada kualitas daripada label: Teliti produk berdasarkan daya tahan dan fungsionalitas daripada nama merek.
- Tunggu sebelum membeli: Terapkan aturan 24 jam untuk pembelian yang tidak penting guna menghindari pembelian impulsif.
- Jelajahi merek alternatif: Banyak merek yang kurang dikenal menawarkan kualitas yang sebanding dengan harga yang lebih rendah.
- Ubah perspektif Anda: Ketahuilah bahwa kesuksesan finansial berasal dari pengelolaan uang yang cerdas, bukan dari memajang merek mahal.

Baca Juga: Perbedaan Pola Pikir Orang Kaya dengan Orang Miskin Menurut Robert Kiyosaki

5. Pinjaman Berbunga Tinggi dan Jebakan Kartu Kredit

Barangkali ancaman paling berbahaya bagi stabilitas keuangan kelas menengah adalah utang berbunga tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik, kartu kredit dapat menjadi pasir hisap finansial. 

Banyak orang terjebak dalam perangkap hanya melakukan pembayaran minimum, tanpa menyadari bagaimana hal ini memperpanjang utang mereka dan meningkatkan jumlah total yang dibayarkan.

Untuk menghindari spiral utang:

- Bayar lebih dari jumlah minimum: Selalu bayarkan saldo kartu kredit sebanyak mungkin. - Pahami biaya sebenarnya: Sebelum mengambil utang, hitung total biaya, termasuk bunga, selama masa pinjaman.
- Buat rencana pembayaran utang: Prioritaskan pelunasan utang berbunga tinggi secepat mungkin.
- Bangun dana darurat: Tabungan dapat membantu menghindari ketergantungan pada kartu kredit atau pinjaman untuk pengeluaran tak terduga.

Selanjutnya: Perbankan Pacu Penjualan Aset Bermasalah




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×