kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bos IMF: Tarif baja dan aluminium bisa merugikan ekonomi dunia


Senin, 05 Maret 2018 / 08:33 WIB
Bos IMF: Tarif baja dan aluminium bisa merugikan ekonomi dunia
ILUSTRASI. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa tarif imporĀ  baja dan aluminium yang diterapkan Amerika Serikat kemungkinan akan menyebabkan kerusakan ekonomi bagi bagi AS sendiri dan mitra dagangnya. Terkait hal itu, IMF mendesak negara-negara untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan tanpa harus melakukan tindakan pembalasan.

"Pembatasan impor yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan menyebabkan kerusakan tidak hanya di luar AS, tapi juga pada ekonomi AS sendiri, termasuk sektor manufaktur dan konstruksi, yang merupakan pengguna utama aluminium dan baja," demikian pernyataan singkat IMF yang dirilis Jumat (5/3).

Sebelumnya, pada Kamis (4/3), Trump mengumumkan dia berencana mengenakan tarif sebesar 25% untuk impor baja dan 10% untuk produk aluminium yang dirancang untuk melindungi pekerjaan Amerika dalam menghadapi produk asing yang lebih murah. Kebijakan ini akan diumumkan secara resmi minggu depan.

Sehari kemudian, Uni Eropa meningkatkan kemungkinan melakukan tindakan penanggulangan, di mana Prancis mengatakan bahwa tugas tersebut tidak dapat diterima dan China mendesak Trump untuk mengurungkan niatnya. Kanada, pemasok baja dan aluminium terbesar ke Amerika Serikat, mengatakan akan melakukan pembalasan jika terkena tarif AS.

Sayangnya, IMF tidak menjelaskan kerusakan ekonomi seperti apa yang akan terjadi. IMF saat ini tengah mempersiapkan prediksi ekonomi global menjelang pertemuan April dengan 189 negara anggotanya.

"Kami khawatir bahwa tindakan yang dilakukan oleh AS akan, secara de facto, memperluas keadaan di mana negara-negara menggunakan alasan keamanan nasional untuk membenarkan pembatasan impor berbasis luas," jelas juru bicara IMF Gerry Rice dalam pernyataan tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×