Sumber: The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PETALING JAYA. Sekitar 400 pengemudi Gojek Indonesia menggelar aksi unjuk rasa damai di luar kedutaan Malaysia di Jakarta. Mereka melakukan aksi protes terhadap pernyataan pendiri Big Blue Taxi Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail.
Beberapa waktu lalu, Shamsubahrin mengatakan Gojek hanya cocok bagi negara miskin seperti Indonesia. Dalam aksi itu, pengemudi Gojek juga mengumpulkan dana untuk kemudian diberikan kepada Shamsubahrin agar bisa datang ke Indonesia.
Baca Juga: Kemhub: Bos taksi Malaysia tolak Gojek karena takut kalah bersaing
Melansir The Star Online, Shamsubahrin menolak dana tersebut. Meski demikian, dia mengucapkan terima kasih kepada para pengemudi Gojek atas dana yang terhimpun. Dia bilang, sebaiknya uang itu disumbangkan untuk mereka yang lebih membutuhkan.
"Terima kasih kepada semua pengendara Gojek yang mengumpulkan uang bagi saya untuk pergi ke Jakarta. Saya tidak butuh uang untuk saya pergi. Jakarta bukan hal baru bagi saya, karena saya selalu pergi ke sana. Saya juga bisa pergi," jelasnya seperti yang dikutip The Star Online.
Baca Juga: Ditolak di Malaysia, bagaimana nasib Gojek di negara lain?
"Karena mereka telah mengumpulkan uang dari masyarakat, saya ingin menyarankan mereka untuk menyumbangkan uang itu ke masjid, surau atau orang-orang yang membutuhkan. Saya tidak membutuhkannya," katanya ketika dihubungi The Star Online, Rabu (4/9).
Mitra pengemudi Gojek Theresia Ismiyanti mengatakan, mereka ingin Shamsubahrin datang ke Jakarta dan meminta maaf secara terbuka kepada pengendara Gojek.
Baca Juga: Hina Indonesia miskin, bos Big Blue Taxi di Malaysia akhirnya minta maaf
Shamsubahrin tidak mengkonfirmasi apakah dirinya akan datang ke Jakarta seperti yang diminta atau tidak. Namun, dia telah membuat permintaan maaf secara publik yang disiarkan langsung. Dia menuding, ada orang yang memanfaatkan pernyataannya untuk kepentingan tertentu.
"Seseorang mengarang sesuatu. Saya sudah menjelaskan dan itu bukan kesalahan saya. Laporan negara yang miskin bukan dari saya tetapi berita itu sendiri," katanya seraya menambahkan bahwa ia melakukan penelitian sebelum berbicara.