Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Saham-saham di kawasan Asia kembali menguat untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (5/8/2025).
Sementara dolar Amerka Serikat (AS) melemah terhadap yen Jepang. Investor meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga guna menopang ekonomi terbesar dunia.
Baca Juga: IHSG Dibuka Rebound Selasa (5/8) Ikuti Bursa Asia, Pasar Taruh Harapan The Fed Rate
Bursa saham AS melonjak pada perdagangan Senin (4/8/2025) berkat laporan kinerja keuangan yang secara umum positif, serta meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September, menyusul data ketenagakerjaan yang mengecewakan pada Jumat lalu.
Harga minyak tetap melemah setelah peningkatan produksi oleh OPEC+ dan ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif atas impor minyak Rusia oleh India.
Di Jepang, indeks Nikkei menguat didorong oleh data yang menunjukkan lonjakan aktivitas sektor jasa pada Juli.
"Ada tanda-tanda pelemahan di beberapa sektor ekonomi AS, ini mendukung pandangan bahwa meski mungkin bukan pada September, The Fed tetap berada di jalur untuk melonggarkan kebijakan setidaknya dua kali tahun ini," kata Rodrigo Catril, analis senior valuta asing di National Australia Bank.
Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,6% pada awal perdagangan.
Indeks Nikkei menguat 0,5% setelah sehari sebelumnya mencatat penurunan terdalam dalam dua bulan terakhir.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.376 Per Dolar AS Hari Ini 5 Agustus 2025
Dolar AS turun 0,1% menjadi 146,96 yen. Euro stabil di US$1,1572, sementara indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sejumlah mata uang utama, naik tipis 0,1% setelah melemah dua hari berturut-turut.
Probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada September kini mencapai sekitar 94%, menurut CME FedWatch, naik signifikan dari 63% pada 28 Juli.
Pasar juga memperkirakan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025.
Data nonfarm payrolls yang mengecewakan pada Jumat lalu semakin memperkuat alasan untuk pemangkasan suku bunga.
Trump Pecat Kepala Statistik dan Tekan India
Situasi makin memanas setelah Trump memecat kepala Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang bertanggung jawab atas data tersebut.
Kekhawatiran terhadap politisasi kebijakan suku bunga juga meningkat setelah Trump berkesempatan menunjuk satu posisi gubernur baru di The Fed dalam waktu dekat.
Baca Juga: Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Cermati Proyeksi Rupiah Hari Ini, Selasa (5/8)
Trump kembali mengancam akan menaikkan tarif atas produk India dari level 25% yang diumumkan bulan lalu, sebagai respons terhadap pembelian minyak Rusia oleh New Delhi.
Pemerintah India menyebut ancaman itu “tidak berdasar” dan berjanji akan melindungi kepentingan ekonominya.
Pendapatan Emiten Top AS Bantu Pasar Bangkit
Musim laporan keuangan kuartal II di AS hampir usai, namun investor masih menanti laporan dari beberapa emiten besar seperti Walt Disney dan Caterpillar.
Saham-saham teknologi seperti Nvidia, Alphabet, dan Meta mengalami lonjakan semalam. Palantir Technologies juga kembali menaikkan proyeksi pendapatannya untuk kedua kalinya tahun ini, didorong oleh tingginya permintaan terhadap layanan berbasis kecerdasan buatan (AI).
“Pengumuman laporan keuangan perusahaan masih menjadi pemicu utama pergerakan pasar,” kata Michael McCarthy, analis pasar dari Moomoo Australia, dalam sebuah catatan.
Di Jepang, indeks final PMI jasa versi S&P Global naik menjadi 53,6 pada Juli dari 51,7 di Juni, menjadi ekspansi tertinggi sejak Februari.
Harga minyak dunia sedikit berubah setelah melemah selama tiga hari berturut-turut karena kekhawatiran pasokan berlebih. Namun potensi gangguan pasokan dari Rusia memberikan sedikit dukungan.
Baca Juga: MNC Sekuritas: IHSG Masih Rawan Koreksi, Cermati Saham ADHI hingga SIDO
Harga minyak mentah Brent stabil di US$68,76 per barel, sementara WTI turun tipis 0,02% ke US$66,28 per barel. Harga emas spot naik tipis menjadi US$3.381,4 per ons.
Kontrak berjangka Euro Stoxx 50 naik 0,2%, DAX Jerman naik 0,3%, dan FTSE Inggris menguat 0,4%. Kontrak berjangka indeks S&P 500 AS juga naik 0,2%.
Sementara itu, harga Bitcoin stabil di US$114.866,06 setelah reli dua hari berturut-turut.