Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia menguat pada perdagangan Senin (29/9/2025), didorong oleh reli saham perbankan dan emas, menjelang keputusan kebijakan moneter bank sentral pada pekan ini, di mana pasar memperkirakan suku bunga tetap ditahan.
Melansir Reuters, Indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,6% menjadi 8.842,10 pada pukul 00.28 GMT, setelah sebelumnya ditutup naik 0,2% pada Jumat.
Survei Reuters menunjukkan, Reserve Bank of Australia (RBA) kemungkinan mempertahankan suku bunga acuan di level 3,60% pada 30 September.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Jadi Rp 2.198.000 per Gram Hari Ini, Senin (29/9)
Pasar tenaga kerja yang masih ketat membuat pembuat kebijakan berhati-hati sembari menunggu tanda lebih jelas dari perlambatan inflasi.
Setelah serangkaian pemangkasan suku bunga sepanjang tahun, pertumbuhan ekonomi domestik kuartal II rebound dan tingkat pengangguran tetap stabil, sinyal yang memberi ruang bagi RBA untuk memperlambat laju pelonggaran.
Gubernur RBA Michele Bullock berkali-kali menekankan inflasi inti (trimmed mean) sebagai indikator utama. Inflasi inti turun ke level terendah tiga tahun di 2,7% pada kuartal II, mendekati target bank sentral 2%–3%.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga pada November kini turun menjadi kurang dari 43%, dari sebelumnya hampir 100% beberapa pekan lalu.
Sub-indeks keuangan memimpin penguatan dengan naik 1%. Saham “empat besar” bank naik antara 0,6% hingga 1,3%. Stabilnya suku bunga atau kecenderungan lebih tinggi memberi keuntungan pada margin bunga bank, karena memperlebar selisih bunga pinjaman dan simpanan, meskipun pertumbuhan kredit melambat.
Saham emas melonjak 1,7% ke rekor tertinggi seiring kenaikan harga emas global. Saham penambang Genesis Minerals naik 1,2% dan Evolution Mining melesat 2,5%.
Baca Juga: Shutdown Pemerintah AS: Ancaman Baru bagi Pasar Saham Asia
Sebaliknya, saham pertambangan turun 0,3% seiring pelemahan harga bijih besi. BHP terkoreksi 0,9%, sementara Rio Tinto dan Fortescue masing-masing turun 1,5% dan 1%.
Sektor energi juga turun 0,5% mengikuti penurunan harga minyak. Saham Santos melemah 0,6%.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 0,6% menjadi 13.190,34 poin.