kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Bursa Saudi ke Level Tertinggi Sejak 2020, Dipicu Isu Relaksasi Kepemilikan Asing


Rabu, 24 September 2025 / 20:05 WIB
Bursa Saudi ke Level Tertinggi Sejak 2020, Dipicu Isu Relaksasi Kepemilikan Asing
ILUSTRASI. A Saudi man heads to the stock market with the start of Aramco's IPO, in Riyadh, Saudi Arabia, November 17, 2019. REUTERS/Ahmed Yosri NO RESALES. NO ARCHIVES


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Bursa saham Arab Saudi mencatat kenaikan harian terbesar sejak 2020 pada Rabu (24/9/2025), setelah muncul laporan bahwa otoritas pasar berencana melonggarkan aturan batas kepemilikan asing di perusahaan tercatat.

Indeks acuan Saudi melonjak lebih dari 5% ke level tertinggi sejak Mei, usai laporan Bloomberg menyebut regulator tengah mempertimbangkan pelonggaran batas kepemilikan asing sebesar 49% pada emiten.

Baca Juga: Ini Peringatan Keras Arab Saudi kepada Israel Terkait Palestina

Langkah ini diyakini dapat menghidupkan kembali minat investor terhadap bursa terbesar di dunia Arab tersebut.

“(Aturan baru) bisa berlaku sebelum akhir tahun,” kata anggota dewan CMA, Abdulaziz Abdulmohsen Bin Hassan, seperti dikutip dalam laporan itu.

Sejauh ini, indeks acuan Saudi sudah turun 9,6% sepanjang tahun berjalan, tertinggal dari bursa kawasan lain seperti Dubai dan Kuwait yang masing-masing naik 13,8% dan 20%.

Tekanan harga minyak yang melemah menjadi salah satu faktor utama pelemahan tersebut.

Saham-saham unggulan Saudi juga kesulitan mempertahankan penguatan pada 2025. Saudi Aramco tercatat turun sekitar 10% sejak awal tahun.

Baca Juga: Produksi Grasberg Terganggu, Freeport-McMoRan Pangkas Target Penjualan Emas & Tembaga

Sementara raksasa konsumer Almarai dan Savola masing-masing terkoreksi 10% dan 36%.

“Kami tahu bahwa bahkan dengan batas kepemilikan asing 49% saat ini, rata-rata kepemilikan asing di emiten besar tidak pernah lebih dari 15%,” ujar Mohammed Ali Yasin, CEO Ghaf Benefits di Lunate.

Menurutnya, reli pada Rabu mencerminkan ekspektasi bahwa pelonggaran aturan akan meningkatkan bobot perusahaan publik Saudi di indeks global seperti MSCI dan FTSE, sehingga mendorong arus masuk dana asing.

“Langkah ini juga akan memperkuat likuiditas dan kedalaman pasar Saudi, memperketat spread bid-ask, serta memperluas partisipasi institusional,” kata Tariq Qaqish, Wakil CEO FH Capital di Abu Dhabi.

Baca Juga: ETF Kripto Siap Banjiri Pasar AS, Regulator Permudah Aturan Persetujuan

Arab Saudi memang tengah gencar menarik investor asing melalui berbagai inisiatif, termasuk pembentukan dana indeks (ETF) bersama mitra Asia di Jepang dan Hong Kong.

Pada Januari lalu, regulator juga membuka peluang bagi investor asing untuk membeli saham emiten yang memiliki aset properti di Mekkah dan Madinah, meski larangan kepemilikan langsung tanah tetap berlaku.

Sementara itu, saham Dubai dan Abu Dhabi turun lebih dari 1% pada Rabu, yang disebut Yasin sebagai reaksi terhadap potensi perubahan regulasi di Saudi tersebut.

Selanjutnya: Pelanggan Telkomsel Bisa Semakin Mudah Beli Asuransi Igloo di MyTelkomsel

Menarik Dibaca: Pelanggan Telkomsel Bisa Semakin Mudah Beli Asuransi Igloo di MyTelkomsel




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×