Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan ekstrem Bezalel Smotrich menyambut baik gagasan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi penduduk Gaza ke Mesir dan Yordania.
“Ide untuk membantu mereka menemukan tempat lain untuk memulai kehidupan yang lebih baik adalah ide yang bagus. Setelah bertahun-tahun mengagungkan terorisme, mereka akan mampu membangun kehidupan baru yang baik di tempat lain,” kata Smotrich dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari Al Jazeera.
Dia menambahkan, solusi perdamaian dan keamanan hanya bisa tercapai dengan pemikiran yang tidak biasa dengan solusi baru yang akan menghasilkan.
“Saya akan, dengan bantuan Tuhan, bekerja sama dengan perdana menteri dan kabinet untuk memastikan adanya rencana operasional untuk melaksanakan ini sesegera mungkin,” kata Smotrich.
Bagi warga Palestina, setiap upaya untuk memindahkan mereka dari Gaza akan membangkitkan kenangan kelam tentang apa yang mereka sebut "Nakba" atau malapetaka – pemindahan massal warga Palestina selama pembentukan Israel pada tahun 1948.
Baca Juga: Bekukan Bantuan Luar Negeri, Donald Trump Minta USAID Ikuti Kebijakan America First
Mesir sebelumnya telah memperingatkan terhadap "pemindahan paksa" warga Palestina dari Gaza ke gurun Sinai, yang menurut el-Sisi dapat membahayakan perjanjian damai yang ditandatangani Mesir dengan Israel pada tahun 1979.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yordania sudah menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta pengungsi Palestina yang terdaftar.
Kirim bom seberat 2.000 pon
Menurut otoritas kesehatan Palestina, Perang Israel selama 15 bulan di daerah kantong Palestina telah menewaskan lebih dari 47.000 orang.
Meski demikian, penduduk dan aktivis mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Pengeboman Israel yang ganas juga telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur sipil di wilayah tersebut, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan rekonstruksi akan memakan waktu bertahun-tahun.
Namun, Trump juga mengatakan bahwa ia telah mengakhiri larangan pendahulunya untuk mengirim bom seberat 2.000 pon (907 kg) ke Israel.
Baca Juga: Trump Minta Yordania & Mesir untuk Terima Warga Gaza, Ada Kecemasan Pembersihan Etnis
"Kami merilisnya hari ini," kata Trump tentang bom tersebut. "Mereka telah menunggunya sejak lama."