kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Cara putra Warren Buffett habiskan US$ 90.000 saham Berkshire yang kini US$ 200 juta


Jumat, 08 Mei 2020 / 11:19 WIB
Cara putra Warren Buffett habiskan US$ 90.000 saham Berkshire yang kini US$ 200 juta
Musisi Amerika, Peter Buffett, putra bungsu dari investor miliarder Warren Buffett, tampil selama kunjungan ke sekolah menengah Wenlan di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang Cina timur, 4 Desember 2012. Tidak Ada Gunakan China. Tidak Ada Penggunaan Perancis.


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada tahun 1997, ketika putra Warren Buffett, Peter Buffett  berusia 19 tahun, ia menerima warisannya, hasil dari penjualan pertanian kakeknya, yang dikonversi oleh ayahnya menjadi saham Berkshire Hathaway senilai US$ 90.000.

Peter mengatakan, ketika ia mendapatkan uang itu, ia memutuskan menjual saham tersebut dan mengejar mimpinya menjadi seorang musisi.

"Saya menjual saham itu, dan menggunakan uang itu untuk membeli waktu yang dperlukan untuk mencari tahu apakah saya benar-benar dapat melakukannya dengan musik," tulis Peter seperti dikutip dari CNBC, Jumat (8/5).

Baca Juga: Warren Buffett pegang tunai Rp 2.000 triliun, tapi tak masuk pasar karena alasan ini

Langkah pertama yang diambil Peter adalah keluar dari Universitas Stanford.  Kendati waktu itu, Peter tidak memiliki petunjuk tentang bagaimana menjadi seorang musisi profesional.

Kemudian, ia menyusun anggarannya, ketika ia pindah ke San Francisco, tempat ia hidup sangat hemat di sebuah apartemen studio kecil. Ia ingat pemborosan satu-satunya yang ia lakukan adalah memperbaharui dan memperluas peralatan rekamannya.

Ia kemudian bekerja untuk menyempurnakan keahliannya, baik sebagai pianis dan produser musik. Peter menulis lagu dan bereksperimen dengan suara dan teknik rekaman. Kemudian ia memasang iklan baris di San Francisco Chronicle.

Akhirnya, Peter mencapai karir musik yang sukses sesuai yang ia harapkan. Namun terobosan besar yang ia laukan tidak berasal dari koneksi Ayahnya. Malah ia mendapatkan kesempatan itu ketika ia tengah mencuci mobil tua jeleknya dan seorang tetangga yang sering dia lihat berhenti untuk bertanya apa yang dia lakukan untuk mencari nafkah.

Kemudian Peter menjawab bahwa ia adalah seorang komposer yang tengah kesulitan. Kemudian tetangga itu memperkenalkan Peter kepada menantunya, seorang animator yang membutuhkan nada iklan untuk saluran kabel yang baru dikonsep. Dan saluran itu ternyata menjadi feonomena yang menentukan pada 1980-an.

Baca Juga: Warren Buffett memperingatkan konsekuensi ekstrim langkah terbaru The Fed

Pada usia 62 tahun, putra bungsu Warren Buffett ini telah merilis lebih dari selusin album studionya. Sebagian besar di zaman baru dan kategori musik ambient. Dia juga mengerjakan skor film barat "Dances with Wolves". Itulah mengapa waktu itu menjadi investasi terbesar bagi Peter.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×