Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dokumen yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan, badan tersebut telah meminta pejabat kesehatan masyarakat negara bagian untuk bersiap mendistribusikan vaksin virus corona potensial ke kelompok berisiko tinggi secepatnya.
"Untuk tujuan perencanaan awal, CDC sudah menyediakan bagi negara-negara bagian dengan asumsi perencanaan tertentu terkait distribusi vaksin, termasuk kemungkinan memiliki jumlah vaksin yang terbatas pada Oktober dan November," kata juru bicara CDC kepada Reuters.
Sejumlah pihak menilai, pemilihan waktu ini bermuatan politis karena menjelang pelaksanan pemilihan presiden pada November.
Baca Juga: AS tolak bergabung dalam Upaya vaksin Covid-19 global karena dipimpin WHO
Sebelumnya, The New York Times melaporkan bahwa CDC telah menghubungi pejabat di semua 50 negara bagian dan lima kota besar dengan informasi perencanaan.
Ahli penyakit menular terkemuka Amerika, Anthony Fauci, sebelumnya pada Rabu mengatakan di MSNBC bahwa berdasarkan tingkat pendaftaran pasien dalam uji coba vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung, mungkin ada cukup data klinis untuk diketahui pada November atau Desember bahwa salah satu vaksin itu aman dan efektif.
Dokumen yang dimuat online oleh The New York Times menunjukkan, CDC sedang mempersiapkan satu atau dua vaksin untuk COVID-19 yang akan tersedia dalam jumlah terbatas pada akhir Oktober.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 buatan Rusia dan China punya kelemahan besar, apa itu?
Vaksin akan disediakan gratis terlebih dahulu untuk kelompok berisiko tinggi termasuk petugas kesehatan, personel keamanan nasional, dan penghuni panti jompo dan staf, kata badan itu dalam dokumen.
Regulator di seluruh dunia telah berulang kali mengatakan kecepatan pengembangan tidak akan mengganggu keamanan vaksin, karena hasil yang lebih cepat akan berasal dari pelaksanaan uji coba paralel yang biasanya dilakukan secara berurutan. Namun jaminan semacam itu belum meyakinkan semua masyarakat.
Pada Agustus lalu, Scott Ratzan, pemimpin kelompok Business Partners to Convince, mengatakan kepada Reuters, hasil awal survei yang dilakukan selama tiga bulan terakhir di 19 negara menunjukkan bahwa hanya sekitar 70% responden Inggris dan AS yang akan menggunakan vaksin Covid-19 jika tersedia.
Baca Juga: Mayoritas negara bagian AS memberontak atas pedoman baru Covid-19 pemerintahan Trump
Saat ini, produsen obat termasuk Moderna Inc, AstraZeneca Plc dan Pfizer Inc memimpin persaingan dalam pengembangan vaksin yang aman dan efektif untuk penyakit pernapasan.
Dokumen CDC menjelaskan, dua kandidat vaksin harus disimpan pada suhu minus 70 dan minus 20 derajat Celcius. Persyaratan penyimpanan tersebut cocok dengan profil kandidat dari Pfizer dan Moderna.
