kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.065   -0,35   0,00%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,94   -0,23%
  • ISSI 215   0,58   0,27%
  • IDX30 423   -1,01   -0,24%
  • IDXHIDIV20 513   -0,22   -0,04%
  • IDX80 120   0,02   0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,01   0,00%

Cemas gelombang ketiga Covid-19, warga Malaysia tolak bazaar Ramadan


Rabu, 01 April 2020 / 04:33 WIB
Cemas gelombang ketiga Covid-19, warga Malaysia tolak bazaar Ramadan


Sumber: The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PETALING JAYA. Warga Malaysia menyerukan agar pelaksanaan bazaar Ramadan tahunan dibatalkan. Alasannya, masyarakat khawatir terhadap virus Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang di Negeri Jiran itu selama beberapa pekan terakhir.

Melansir The Star, pengguna media sosial di Malaysia telah menyatakan ketakutan mereka bahwa kemungkinan gelombang ketiga kasus Covid-19 dapat terjadi jika pihak berwenang memberi lampu hijau untuk bazaar Ramadan.

Beberapa bahkan mengatakan bahwa jika diadakan, bazaar Ramadan bisa membuat upaya yang dilakukan oleh para frontliner selama pembatasan pergerakan (MCO) 28 hari menjadi sia-sia.

Baca Juga: Ini tip hindari pertengkaran suami istri dari Malaysia yang tuai kritik

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jarak sosial bisa terjadi!" kata Azni Zain Ahmed.

Pengguna Facebook Donald Vincent menunjukkan bahwa membeli makanan di pasar-pasar Ramadan merupakan kemewahan, karena orang Malaysia dapat memilih untuk menyiapkan makanan mereka sendiri di rumah sebagai gantinya.

“Ini adalah kemewahan, bukan keharusan. Biarkan pasar dan bahan makanan terbuka untuk hal-hal penting. Mari tegakkan Perintah Kontrol Gerakan (MCO),” katanya seperti dikutip The Star.

Baca Juga: Malaysia lockdown, Wapres: Pemerintah siap kirimkan bantuan untuk TKI di Malaysia

Pandangan serupa dibagikan oleh Bobby Tan, yang mengatakan bahwa keragu-raguan oleh pihak berwenang dapat menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 setelah MCO berakhir. Dia menambahkan bahwa hal itu dapat membuat upaya yang dilakukan oleh frontliners menjadi sia-sia.

"Apakah pihak berwenang siap memikul tanggung jawab jika insiden lain memulai gelombang ketiga kasus Covid-19," tambah Siew Ping Tog.

Jelita Rubina Kayani, sementara itu, mengusulkan agar pasar Ramadhan diadakan di platform online yang didirikan oleh para pelanggan.

Baca Juga: Malaysia tindak lebih tegas pelanggar pembatasan untuk cegah virus corona

“Biarkan pelanggan memesan dari berbagai kios online. Ini akan menjadi layanan hebat oleh dewan kota kepada orang-orang, untuk membuat platform seperti ini,” kata Jelita.

Sebelumnya pada hari Selasa (31/3/2020), Menteri Wilayah Federal Tan Sri Annuar Musa mengatakan kementeriannya dan Balai Kota Kuala Lumpur sedang mempertimbangkan apakah akan menyetujui bazaar Ramadan berskala besar setelah MCO berakhir pada 14 April.

Baca Juga: Tingkat kematian corona meningkat, Malaysia tahan 649 orang yang langgar lockdown

Sementara, direktur jenderal Departemen Kesehatan Datuk Seri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa tindakan pengendalian kerumunan yang tepat diperlukan jika pasar makanan Ramadan akan dilaksanakan untuk umum.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×