kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

CEO Meta Mark Zuckerberg Beri Kabar Fantastis untuk Investor Nvidia, Apa Itu?


Rabu, 12 November 2025 / 13:03 WIB
CEO Meta Mark Zuckerberg Beri Kabar Fantastis untuk Investor Nvidia, Apa Itu?
ILUSTRASI. Sejak Meta Platforms merilis laporan keuangan kuartal III pada 29 Oktober, harga sahamnya telah anjlok sekitar 17%. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: The Motley Fool | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Sejak Meta Platforms merilis laporan keuangan kuartal III pada 29 Oktober, harga sahamnya telah anjlok sekitar 17%. Penyebab utama aksi jual ini berpusat pada satu hal: pengeluaran besar-besaran.

Mengutip The Motley Fool, berikut penjelasan mengapa investor menyoroti profil keuangan Meta dengan cermat, dan bagaimana strategi belanja agresif perusahaan justru menjadi berkah bagi Nvidia.

Kilas Balik: Dari Metaverse ke AI

Beberapa tahun lalu, istilah metaverse sempat menjadi tren besar di dunia teknologi. Banyak perusahaan berlomba-lomba mempromosikan rencana mereka untuk masuk ke dunia virtual tersebut, dan saham-saham yang terkait pun melonjak.

Tak ada perusahaan yang begitu total mengejar mimpi metaverse seperti Meta — bahkan mereka mengubah nama dari Facebook menjadi Meta Platforms.

Sepanjang 2022, Meta menggelontorkan miliaran dolar untuk proyek metaverse. Pengeluaran untuk fungsi penjualan, administrasi, serta riset dan pengembangan melonjak tajam. Akibatnya, arus kas bebas menurun drastis, dan para investor mulai khawatir arah bisnis Meta.

Karena proyek metaverse tidak memberikan hasil konkret, sentimen terhadap saham Meta memburuk. Hingga akhir 2022, nilai sahamnya anjlok lebih dari 60%.

Baca Juga: SoftBank Hempaskan Seluruh Saham Nvidia, Apa yang Terjadi?

Fokus Baru: Kecerdasan Buatan

Kini Meta mengalihkan fokus utamanya ke kecerdasan buatan (AI), meski proyek metaverse belum sepenuhnya ditinggalkan.

Dalam panggilan konferensi hasil keuangan kuartal III pekan lalu, CEO Mark Zuckerberg menjabarkan peta jalan AI Meta — mulai dari produk baru, layanan, hingga dampaknya terhadap keterlibatan pengguna dan penjualan.

Grafik belanja modal (capex) menunjukkan peningkatan pesat untuk mendukung inisiatif ini. Dana besar diarahkan ke infrastruktur dan perekrutan talenta AI.

Tahun ini, Meta mengambil saham senilai US$ 14,3 miliar di perusahaan data labeling bernama Scale AI. Perusahaan juga merekrut banyak insinyur dan peneliti dari pesaing untuk membentuk unit riset internal, Meta Superintelligence Labs (MSL).

Selain itu, Meta memperluas pusat data dengan membangun fasilitas berkapasitas 5 gigawatt bernama Hyperion di Louisiana.

Chief Financial Officer Meta, Susan Li, mengungkapkan bahwa belanja modal tahun depan akan “jauh lebih besar” dibandingkan 2025.

Komentar inilah yang diduga menjadi pemicu aksi jual saham Meta — banyak investor masih trauma dengan “pesta belanja” Zuckerberg di era metaverse 2022.

Baca Juga: Jual Semua Saham Nvidia, Softbank Raih US$ 5,8 Miliar

Dampak untuk Nvidia

Pelanggan terbesar Nvidia mencakup raksasa komputasi awan seperti Microsoft, Alphabet (Google), Amazon, dan Oracle. Di sisi lain, pengembang AI berskala besar seperti Meta juga termasuk pembeli utama GPU canggih Nvidia.

Artinya, keputusan Meta untuk meningkatkan belanja modal adalah sinyal kuat bahwa investasi AI masih menjadi prioritas utama. Selama para raksasa teknologi terus menggelontorkan dana untuk infrastruktur AI, Nvidia akan terus menjadi pemenang besar.

Kondisi ini memperkuat keunggulan kompetitif Nvidia dan memastikan perusahaan menikmati arus pendapatan yang berkelanjutan dan margin keuntungan tinggi dari lonjakan belanja infrastruktur global.

Dengan kata lain, Nvidia masih berdiri kokoh di tengah badai pasar — dan bagi investor jangka panjang, saham ini tetap menjadi peluang “tak perlu berpikir dua kali” untuk dibeli dan disimpan.

Tonton: Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI

Kesimpulan

Meski saham Meta tengah terpukul akibat kekhawatiran belanja berlebihan, langkah agresif Zuckerberg di bidang AI justru menjadi angin segar bagi Nvidia. Investasi besar Meta dalam pusat data, chip, dan riset AI menandakan permintaan yang terus meningkat untuk GPU canggih Nvidia. Dengan dominasi teknologi GPU dan kuatnya posisi di infrastruktur AI global, Nvidia berpotensi terus mencetak pertumbuhan tinggi. Sementara investor Meta mungkin khawatir akan pengeluaran, investor Nvidia justru bisa tersenyum lebar.

Selanjutnya: BI Patok Target Inflasi Sebesar 2,62% pada 2026

Menarik Dibaca: Promo Weekday Superindo & Hypermart 10-13 November 2025, Diskon 50%-Beli 1 Gratis 1


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×