kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.310   -21,00   -0,13%
  • IDX 7.379   92,25   1,27%
  • KOMPAS100 1.042   3,89   0,37%
  • LQ45 790   2,14   0,27%
  • ISSI 245   3,44   1,43%
  • IDX30 409   1,44   0,35%
  • IDXHIDIV20 468   1,34   0,29%
  • IDX80 117   0,44   0,38%
  • IDXV30 119   0,56   0,47%
  • IDXQ30 130   0,18   0,14%

Meta Bajak Dua Peneliti AI Apple untuk Dorong Ambisi Superintelligence


Jumat, 18 Juli 2025 / 08:46 WIB
Meta Bajak Dua Peneliti AI Apple untuk Dorong Ambisi Superintelligence
ILUSTRASI. Meta AI logo is seen in this illustration taken September 28, 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Meta Platforms Inc. kembali memperkuat barisan tim kecerdasan buatan (AI)-nya dengan merekrut dua peneliti AI dari Apple Inc., yakni Mark Lee dan Tom Gunter.

Keduanya bergabung dalam tim Superintelligence Labs milik Meta, demikian dilaporkan Bloomberg News, Kamis (17/7).

Baca Juga: Meta Berniat Bajak Insinyur Top OpenAI, Sam Altman: Diiming-imingi Bonus US$100 Juta

Langkah ini mencerminkan strategi agresif Meta dalam memburu talenta terbaik demi mempercepat pengembangan teknologi AI yang berpotensi melampaui kecerdasan manusia (superintelligence).

Mark Lee diketahui telah resmi meninggalkan Apple dan mulai bekerja di Meta. Sementara Tom Gunter dijadwalkan segera menyusul.

Keduanya sebelumnya bekerja sama erat dengan Ruoming Pang, mantan Kepala Tim Foundation Models Apple yang lebih dulu pindah ke Meta dengan paket kompensasi bernilai jutaan dolar, menurut laporan Bloomberg dan Reuters.

Meta sendiri enggan mengomentari laporan tersebut. Sementara Apple belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar dari Reuters.

Dalam beberapa pekan terakhir, CEO Meta Mark Zuckerberg secara langsung memimpin upaya perekrutan besar-besaran untuk membentuk divisi baru bernama Superintelligence Labs.

Baca Juga: CEO OpenAI Sam Altman Membongkar Rencana Meta Membajak Insinyurnya

Zuckerberg bahkan menyatakan bahwa perusahaannya siap menggelontorkan ratusan miliar dolar AS untuk membangun sejumlah pusat data AI berskala masif guna mendukung ambisi tersebut.

Langkah Meta ini menjadi bagian dari persaingan global antar raksasa teknologi seperti Apple, Google, Microsoft, dan Amazon dalam mengembangkan model AI canggih yang dapat mendefinisikan ulang cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

Selanjutnya: Kakinya Membengkak, Donald Trump Didiagnosis Menderita Gangguan Pembuluh Darah Vena

Menarik Dibaca: Promo JSM Indomaret 18-20 Juli 2025, Sunlight-Sampo Lifebuoy Diskon s/d 45%




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×