Sumber: Businessinsider | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Nvidia, Jensen Huang, dikenal sebagai sosok berpengaruh di industri teknologi. Namun, dalam wawancara dengan program 60 Minutes yang ditayangkan pada 29 Desember, Huang mengungkapkan bahwa berbicara di depan umum masih menjadi tantangan besar baginya.
Huang, salah satu pendiri Nvidia, menceritakan pengalamannya saat harus tampil di hadapan ribuan orang pada Konferensi AI GTC tahun lalu.
"Saya seorang insinyur, bukan seorang pemain. Ketika saya melangkah keluar dan semua orang bersorak, saya merasa terengah-engah," ujarnya. "Saya masih merasa takut."
Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Tak Pernah Memakai Jam Tangan, Alasannya Sederhana...
Meski memimpin Nvidia, perusahaan yang kini bernilai lebih dari US$ 3 triliun, serta memiliki reputasi sebagai figur "keren" di Silicon Valley dengan ciri khas jaket kulit hitamnya, Huang tetap menghadapi rasa gugup ketika berbicara di panggung besar.
Tantangan serupa kembali dihadapinya saat menyampaikan pidato utama di ajang CES di Las Vegas, awal pekan ini.
Rasa gugup berbicara di depan umum bukanlah hal yang asing bagi para pemimpin teknologi lainnya. Steve Jobs, salah satu pendiri Apple, dikenal piawai memimpin acara peluncuran produk, namun ia disebut mempersiapkan setiap presentasinya selama berbulan-bulan.
Dalam buku Becoming Steve Jobs (2015), Brent Schlender dan Rick Tetzeli menulis bahwa Jobs menghabiskan waktu seharian untuk meninjau setiap detail presentasinya. Hal ini bahkan membuat Bill Gates, pendiri Microsoft, mengakui kekagumannya.
Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Terpental dari Klub US$100 Miliar: Kekayaannya Turun Drastis
"Saya tidak akan pernah mencapai level itu," ujar Gates dalam podcast Armchair Expert.
Mark Zuckerberg, CEO Meta, juga mengungkapkan perjuangannya dengan berbicara di depan umum. Saat mendirikan Facebook di usia remaja, ia mengaku tidak memiliki pengalaman menjalankan perusahaan atau berbicara di depan audiens. Namun, seiring waktu, Zuckerberg merasa lebih percaya diri tampil di depan umum.
"Pengalaman membuat saya lebih nyaman menjadi diri sendiri," tulisnya di Threads.
Elon Musk, pemilik X (sebelumnya Twitter), adalah salah satu tokoh dengan suara lantang di platform media sosial. Namun, pada 2019, Musk secara terbuka mengakui bahwa ia bukan pembicara publik yang baik.
"Saya pembicara publik yang buruk! Sial," tulisnya.
Baca Juga: Geser Mukesh Ambani, Jensen Huang, CEO Nvidia Jadi Orang Terkaya Asia
Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, juga pernah merasakan ketakutan yang sama. Dalam film dokumenter Becoming Warren Buffett (2017), ia mengungkapkan bahwa rasa takut berbicara di depan umum hampir menghancurkan kariernya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Buffett mengikuti kursus berbicara di depan umum setelah lulus dari sekolah bisnis pada 1951. Ia mengakui bahwa pelatihan tersebut telah mengubah hidupnya.
Kisah para pemimpin ini menunjukkan bahwa bahkan tokoh-tokoh besar sekalipun memiliki ketakutan yang harus dihadapi, dan pengalaman serta latihan menjadi kunci untuk mengatasinya.