kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita memilukan penduduk Wuhan saat menceritakan adegan kiamat di rumah sakit China


Sabtu, 25 Januari 2020 / 08:51 WIB
Cerita memilukan penduduk Wuhan saat menceritakan adegan kiamat di rumah sakit China
ILUSTRASI. Kondisi di salah satu rumah sakit di China dalam menangani pasien terinfeksi virus corona. cnsphoto via REUTERS


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, pemerintah telah menawarkan untuk membayar semua biaya pasien yang dikonfirmasi memiliki virus, mereka yang belum menerima tes positif dibiarkan membayar tagihan medis mereka sendiri.

“Saya membayar apa pun mulai dari ratusan hingga sekitar 1.000 yuan (US$ 144) sehari untuk obat-obatan. Ada banyak orang yang mengalami seperti kami. Saya melihat banyak orang yang tidak mampu membayar tagihan dan hanya menyerah datang dan pulang," kata Xiaoxi.

Baca Juga: Virus corona sudah tiba di Eropa dan Nepal, Amerika laporkan kasus kedua

Sebuah pemberitahuan publik yang diposting oleh pemerintah Wuhan pada hari Jumat memerintahkan pejabat setempat untuk mengidentifikasi pasien dengan gejala virus dan mengatur agar mereka diuji di rumah sakit yang ditunjuk. Pihak rumah sakit tidak diizinkan untuk menolak pasien tersebut.

Namun, pemberitahuan itu juga merekomendasikan bahwa pasien yang tidak dianggap terinfeksi dikarantina di rumah untuk observasi.

Xiaoxi mengatakan sistem kesehatan masyarakat telah diliputi oleh permintaan yang berada di luar kendali. “Anda melihat anggota keluarga berkelahi dengan dokter dan perawat, berusaha mendapatkan diagnosis atau tempat tidur... kami putus asa. Benar-benar putus asa,” katanya.

Baca Juga: Virus corona menyebar ke Eropa, China rayakan Imlek dengan karantina tempat wisata

Xiaoxi saat ini tinggal di sebuah asrama dekat rumah sakit dan mengatakan dia sekarang merasa tidak sehat dan takut untuk kembali ke rumah karena ada putrinya yang berusia enam tahun. "Aku tidak bisa pulang karena bisa menulari putriku dan mertuaku yang sudah lanjut usia," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×