Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Nazir Razak, Chairman CIMB Group Holdings Bhd telah memutuskan mundur dari jajaran pimpinan bank terbesar kedua Malaysia tersebut. Masih berusia 52, Nazir sudah berada di bank tersebut selama 29 tahun.
CIMB Group akan menggelar rencana mencari pengganti Nazir dan waktu yang tepat untuk pengalihan kepemimpinan.
"Tak pernah mudah mencari waktu yang tepat bagi saya untuk mundur dari CIMB, jangan terlalu lama, tapi jangan terlalu cepat juga. Tapi, selalu saya ingat kepentingan terbaik untuk perusahaan ini," kata Nazir dalam pernyataan resminya pada pengumuman bursa saham setempat.
Nazir menduduki kursi Chairman mulai 2014, setelah mengelola CIMB Group sebagai CEO selama 15 tahun. Masa jabatannya sebagai Chairman sedianya habis pada 2019 mendatang.
Nazir mengaku sudah bisa meninggalkan CIMB dengan keyakinan program T18 selesai dengan baik. Ini adalah rencana strategis perusahaan empat tahun untuk meningkatkan struktur perusahaan, yang akan berakhir 2018 ini.
"Seperti yang kalian tahu, saya sangat bersemangat dengan integrasi ASEAN, dan akan mengejar peluang di arena ini," katanya.
Setelah meninggalkan CIMB Group, Nazir kemungkinan akan fokus pada perusahaan private equity Ikhlas Capital yang tengah digelutinya. Bersama rekan-rekannya seperti Mantan bankir CIMB Kenny Kim, eks Menteri Perdagangan Indonesia Gita Irawan Wijawan, dan mantan senior managing director di Temasek Holdings Pte, perusahaan ini pernah dikabarkan akan mengelola dana US$ 1 miliar.
Nazir, adik dari mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang tengah tersangkut kasus megakorupsi 1MDB, menjadi salah satu pimpinan korporasi blue-chips Malaysia yang mundur setelah era kembalinya PM Mahathir Mohamad.
Sebelumnya, seluruh jajaran direksi badan investasi Malaysia Khazanah Nasional Bhd mundur pada Juli lalu, lalu Kepala Investasi perusahaan Permodalan Nasional Bhd, serta pimpinan peruasahaan minyak Petroliam Nasional Bhd (Petronas) juga sudah mundur.