Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - Chelsea FC baru saja mendapatkan izin dari Premier League terkait penjualan dua hotel yang terletak di sekitar Stamford Bridge kepada perusahaan afiliasi guna menjaga kepatuhan mereka terhadap aturan Profit and Sustainability Rules (PSR).
Penjualan ini dianggap langkah penting untuk menghindari potensi kerugian besar yang dapat berdampak pada kondisi finansial klub.
Penjualan Hotel untuk Mengatasi Kerugian
Pada bulan April, Chelsea mempublikasikan laporan keuangan mereka yang mengungkapkan penjualan dua hotel, Millennium dan Copthorne, dengan nilai £76,5 juta. Transaksi ini dilakukan untuk menekan kerugian potensial sebesar £166,4 juta menjadi £89,9 juta, angka yang masih dalam batas yang diizinkan oleh regulasi Premier League.
Baca Juga: Victor Osimhen Resmi Gabung Galatasaray dengan Status Pinjaman
Hotel-hotel tersebut dijual dari Chelsea FC Holdings Ltd kepada BlueCo 22 Properties Ltd, dua perusahaan yang berada di bawah kendali kepemilikan Todd Boehly dan Clearlake Capital. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi klub untuk mematuhi aturan PSR, yang membatasi kerugian maksimal sebesar £105 juta dalam periode tiga tahun.
Beberapa pengeluaran terkait infrastruktur, akademi, dan sepak bola wanita diizinkan untuk dikurangkan dari perhitungan tersebut.
Validasi dari Premier League
Premier League telah meratifikasi transaksi penjualan tersebut di bawah aturan fair market valuation yang diterapkan pada transaksi antar perusahaan terkait. Namun, belum ada kepastian apakah nilai £76,5 juta yang ditetapkan dalam penjualan tersebut mengalami perubahan atau tidak. Meskipun demikian, Chelsea tetap yakin bahwa mereka mematuhi aturan yang berlaku.
Transaksi semacam ini tidak diperbolehkan dalam kompetisi yang berada di bawah naungan UEFA, seperti Conference League, di mana Chelsea akan kembali berkompetisi musim ini.
Baca Juga: 6 Pemain Inggris Masuk Nominasi Ballon d'Or 2024, Messi dan Ronaldo Absen
Selain itu, English Football League (EFL) juga telah menutup celah hukum ini sejak tahun 2021. Namun, Premier League masih mengizinkan jenis transaksi tersebut, meskipun ada kemungkinan aturan ini akan direvisi melalui voting di masa depan.
Penolakan terhadap Larangan Transaksi
Pada bulan Juni, beberapa anggota Premier League berusaha melarang transaksi terkait antar perusahaan untuk menjaga transparansi keuangan klub. Namun, hanya 11 klub yang dilaporkan mendukung ide tersebut, kurang dari 14 suara minimum yang diperlukan untuk mengubah regulasi.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas klub di liga masih melihat celah ini sebagai strategi finansial yang sah untuk mendukung keberlanjutan mereka.
Baca Juga: Real Madrid Incar Bintang Manchester City Sebagai Rekrutan Besar untuk Tahun 2025
Pihak manajemen senior Chelsea serta Clearlake Capital, pemilik mayoritas klub, percaya bahwa mereka akan tetap mematuhi aturan finansial untuk musim 2024-2025. Selain itu, partisipasi Chelsea dalam Club World Cup musim panas mendatang diperkirakan akan mendatangkan pendapatan finansial yang signifikan, memperkuat posisi keuangan klub.