kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China ancam pidanakan dan tahan para pendukung kemerdekaan Taiwan


Jumat, 05 November 2021 / 19:54 WIB
China ancam pidanakan dan tahan para pendukung kemerdekaan Taiwan
ILUSTRASI. Bendera Taiwan. China ancam pidanakan dan tahan para pendukung kemerdekaan Taiwan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. China akan membuat orang-orang yang mendukung kemerdekaan Taiwan bertanggung jawab secara pidana seumur hidup, kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Jumat.

Ini adalah pertama kalinya China secara konkret memberikan hukuman bagi orang-orang yang dianggap pro-kemerdekaan Taiwan, karena ketegangan meningkat antara China daratan dan pulau yang diklaim China sebagai miliknya.

Kantor tersebut menyebut Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang, Ketua Parlemen You Si-kun dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu sebagai orang-orang yang "keras kepala pro-kemerdekaan Taiwan", dan mengumumkan untuk pertama kalinya telah menyusun daftar orang-orang yang jatuh ke dalam kategori ini.

China akan memberlakukan hukuman pada orang-orang yang masuk dalam daftar, dengan tidak membiarkan mereka memasuki China daratan dan Daerah Administratif Khusus China di Hong Kong dan Makau, kata juru bicara Zhu Fenglian dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Baca Juga: Pentagon: Perkembangan senjata nuklir China lebih cepat dari perkiraan

Orang-orang yang masuk daftar hitam tidak akan diizinkan untuk bekerja sama dengan entitas atau orang-orang dari daratan, juga perusahaan atau entitas yang mendanai mereka tidak akan diizinkan untuk mengambil untung dari daratan, katanya.

Politisi Taiwan sebagian mengandalkan sumbangan dari perusahaan untuk mendanai kampanye pemilihan mereka. Banyak perusahaan Taiwan memperoleh keuntungan dari melakukan bisnis dengan China daratan. Puluhan ribu orang Taiwan saat ini bekerja di daratan.

China juga akan mengambil "tindakan lain yang diperlukan" terhadap orang-orang ini, kata Zhu.

Dia mengatakan pesan yang ingin dikirim China kepada pendukung kemerdekaan Taiwan adalah: "Mereka yang melupakan leluhur mereka, mengkhianati tanah air dan memecah belah negara, tidak akan pernah berakhir dengan baik dan akan ditolak oleh rakyat dan dihakimi oleh sejarah."

Dewan Urusan Daratan Taiwan tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Selanjutnya: Taiwan berupaya mencari sekutu baru demi memperkuat pertahanan




TERBARU

[X]
×